Seorang pria yang sudah menikah, wajib merubah sikap pada masa lajangnya. Contoh semisalnya, kalau mau pergi keluar rumah, atau ada urusan lainnya, selayaknya memberitahu pada istrinya. Begitu juga kalau sedang berada diluar rumah, sedang bekerja, atau ada kepentingan lainnya, hendaknya tahu dengan waktu, bahwa ada istrinya yang menunggu dirumah.
Hal semacam itu perlu diperhatikan dan disadari oleh suami, bahwa dirinya bukan lajang lagi, melainkan sudah mempunyai istri yang wajib dijaga keberadaannya, jangan sampai disia-siakan. Kecuali memang suami ada urusan yang mengharuskan untuk pulang larut malam.
Bertemu sahabat, ngobrol dan nongkrong bersama teman, suatu hal yang biasa. Tetapi hal itu bukan lagi prioritas utama seperti dirimu masih lajang dulu, dari itu utamakanlah kepentingan istri dan keluargamu. Dari pada bersenang-senang bersama kawan-kawan di luar rumah.
Selain itu, untuk menyenangkan hati sang istri, pada waktu -waktu kosong, suami wajib mengajak istrinya untuk berjalan jalan, seperti membelikan pakayan istri, bertandang/mendatangi rumah keluarga, pergi ke objek wisata (picnic), makan minum bersama istri di restoran.
Selain itu perlu dipahami oleh pria (Suami), tentang sifat dan karakter seorang wanita (Istri). kalau berbicara, memberikan saran nasihat, petunjuk kepada istrinya, jangan bertubu-tubi diulang-ulang. Cukup dua tiga kali saja, dengan nada santun, tidak dengan emosi. Agar tidak melukai perasaan hatinya.
Kalaupun ada yang kurang berkenan dihati dan fikiran anda, tentang sesuatu hal, ajaklah istrimu duduk bersama, dengan santai, lalu berilah ia penjelasan dengan alasan-alasan yang mendasar, tentang apa yang tidak anda sukai itu. Sebagai sorang istri, diyakini ia akan mendengar saran dan nasehat suaminya. Â
konsekwensi mencapai keharmonisan rumah tangga, suami juga wajib mendengar saran dan nasehat dari istrinya. Seperti apa yang tidak disukai istri, hendaknya juga menjadi pertimbangan yang pantas dilakukan oleh sang suami. Demikian sebaliknya, istri wajib mendengar saran dan nasihat dari suaminya. Â Â
Suami berkewajiban menggauli istrinya dengan baik, bertutur sapa dengan santun (tidak ngebentak). Tunjukkan sikap kasih Sayang. Utamakan kebutuhan untuk hidup keluarga di rumah tangganya, serta membantu istri mengatur rumah tangga.
Kebutuhan hidup keluarga, dalam hal ini memberi nafkah lahir, berupa biaya untuk sandang - pangan keluarga kesehariannya. Suami yang baik, wajib berusaha semaksimal mungkin, agar bisa memberikan nafkah untuk membahagiakan istri dan anak-anaknya.
Mengapa suami dijadikan kepala rumah tangga. Karena suami diwajibkan menafkahi istri dan anaknya, walaupun nafkah itu tidak harus berjumlah besar. Tetapi bisa mengatasi kebutuhan hidup dalam keseharian dirumah tangganya. Â