Mohon tunggu...
Regina Tyestapiana Timmerman
Regina Tyestapiana Timmerman Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Demure and Mindful.

Selanjutnya

Tutup

Film

Meneropong Keberhasilan dan Tantangan dalam Industri Film Korea Selatan

16 September 2024   19:01 Diperbarui: 16 September 2024   21:12 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada zaman yang semakin maju ini, industri film di dunia mengalami perkembangan pesat. Film merupakan media audio-visual yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul di suatu lokasi (Asri, 2020). Hal tersebut menjelaskan bahwa film adalah sebuah media yang menggabungkan elemen visual (gambar) dan audio (suara) untuk menyampaikan pesan atau cerita kepada audiens. Pesan tersebut ditujukan kepada sekelompok orang yang menonton film secara bersama-sama, biasanya di bioskop atau tempat lain di mana film diputar. Jadi, film berfungsi sebagai alat komunikasi yang efektif dalam menghibur, mendidik, atau memberikan informasi.

Salah satu negara yang mengalami perkembangan secara signifikan pada ranah industri perfilman adalah Korea Selatan. Hal ini ditandai dengan produksi film Korea atau drama Korea yang semakin menjamur. Kini, Korea Selatan dipandang sebagai negara spesialis drama romance. Beberapa drama Korea bergenre romance yang populer adalah Descendants of The Sun (2016), Goblin (2016), dan Queen of Teras (2024). Selain drama romance, Korea Selatan juga meluncurkan film-film bergenre action, thriller, dan horor.

Gelombang budaya Korea, atau Korean Wave, turut mempengaruhi meningkatnya popularitas film Korea di pasar global. Film Korea Selatan tidak hanya sukses di pasar domestik tetapi juga mulai mendapatkan pengakuan di berbagai festival film internasional. Salah satunya adalah Film Parasite yang berhasil meraih penghargaan bergengsi Oscar pada tahun 2020 lalu. Selain itu, platform streaming seperti Netflix juga berperan besar dalam memperluas jangkauan film-film Korea ke seluruh dunia.

Keunggulan Industri Film Korea Selatan
Industri film Korea Selatan memiliki sejumlah keunggulan yang membuatnya sukses dan mendapat pengakuan internasional. Pertama, alur cerita dalam film maupun drama Korea dikenal sangat menarik, inovatif, dan kreatif. Para pembuat film dan penulis naskah di Korea mampu merancang narasi yang unik, seringkali menyajikan plot yang tak terduga. Hal ini menjadikan penonton tertarik dan penasaran dengan bagaimana alur akan berkembang. Kedua, visual dan sinematografi film Korea yang berkualitas. Detail visual yang diolah secara matang membuat film atau drama menjadi menarik dan estetik. Ketiga, para aktor dan aktris Korea dikenal dengan totalitas dalam berperan.

Kelemahan Industri Film Korea Selatan
Namun, beberapa kelemahan industri film Korea salah satunya adalah dominasi pada genre romantis. Korea Selatan yang dikenal sebagai penghasil film dan drama romantis terbaik di dunia seringkali menyebabkan film-film Korea dari genre lain kalah populer. Selain itu, ada fenomena yang dikenal sebagai "cancel culture" di mana seorang aktor atau aktris mengalami penolakan publik karena pandangan atau tindakan mereka yang dianggap tidak sesuai dengan norma sosial atau moral (Mardeson & Mardesci, 2022). Cancel culture ini memberikan tekanan besar pada para artis dan dapat mempengaruhi kebebasan mereka dalam berkarir. Hal tersebut juga dapat menjadi tantangan pada industri film Korea.

Film Populer Korea Selatan
Film terlaris dari Korea Selatan adalah Parasite (2019), yang disutradarai oleh Bong Joon-ho. Film Parasite tidak hanya mencetak rekor di box office Korea Selatan, tetapi juga memenangkan penghargaan Oscar. Film ini berhasil menggambarkan isu sosial tentang ketimpangan kelas dengan cara yang satir dan tragis, yang sangat relevan dengan situasi global saat ini.

Beberapa aktor dan kru film terkenal dari Korea Selatan adalah Song Joong Ki yang populer karena perannya dalam drama Descendants of the Sun (2016), Vincenzo (2021), dan Space Sweepers (2021). Lee Min Ho, aktor yang terkenal karena perannya dalam drama Boys Before Flowers (2009), The Legend of the Blue Sea (2016), dan The King Eternal Monarch (2020). Ia sebagai salah satu aktor Korea Selatan dengan bayaran tertinggi. Hyun Bin terkenal dalam perannya di My Name is Kim Sam Soon (2005), Secret Garden (2010), dan Crash Landing on You (2019). Di sisi kru, Bong Joon-ho telah menjadi nama besar di industri film global. Ia sutradara yang terkenal karena film-filmnya seperti Parasite (2019), The Host (2006), dan Snowpiercer (2013). Bong Joon-ho dikenal karena kreativitasnya dalam mengembangkan cerita dan karakter, serta telah memenangkan penghargaan internasional atas karyanya.

Referensi:
Asri, R. (2020). Membaca Film Sebagai Sebuah Teks: Analisis Isi Film “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI).” Jurnal Al Azhar Indonesia Seri Ilmu Sosial, 1(2), 74. https://doi.org/10.36722/jaiss.v1i2.462
Mardeson, E., & Mardesci, H. (2022). Fenomena Boikot Massal (Cancel Culture) Di Media Sosial. Jurnal Riset Indragiri, 1(3), 174–181. https://doi.org/10.61069/juri.v1i3.27 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun