Mohon tunggu...
Regi Aristy
Regi Aristy Mohon Tunggu... -

Traveling Journalist

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pantai Santolo, Menikmati Panorama Sejuta Rasa

10 November 2013   22:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:20 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13840963021931627638

Mendengar nama Garut, yang terlintas dalam pikiran adalah makanan khasnya yang bernama Cocodot. Namun, rupanya dipelosok kabupaten Garut sana ada yang tak kalah manisnya loh dibandingkan dengan coklat dodol tersebut. Pantai Santolo namanya. Pantai ini merupakan sebuah pantai yang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Butuh waktu sekitar 3,5 jam perjalanan atau sekitar 88 km dari Garut Kota untuk menempuhnya.

Ini adalah kali ketiganya Aku menengok kembali Pantai di Pameungpeuk tersebut. Meskipun sudah semakin populer, namun masih banyak para pelancong yang penasaran ingin menginjak pasir putih dan menikmati desiran ombak kemolekan pantai selatan itu.

Agar dapat merasakan sensasi ombaknya yang menawan, memang membutuhkan perjuangan untuk dapat sampai ke sana. Banyak tikungan tajam di antara jurang dan tebing yang rentan akan longsor.Harus berhati-hati untuk melewatinya, jangan sampai kondisi kendaraan yang tidak baik memicu terjadinya kecelakaan.

Selama perjalanan kita bisa menikmati pemandangan hijau bukit dan kebun teh Cikajang.Udaranya yang sejuk dan sisa kabut pagi hari semakin merangsang naluri fotografer-ku untuk tak segan mengambil momen indah tersebut.

Tak hanya disuguhi dengan pemandangan hijau yang menggiurkan, ada pula air terjun kecil diantara jembatan yang dilewati.Desiran airnya yang mengalir segar menambah gairah ingin mampir sejenak untuk menyerka muka. Namun, mengingat waktu semakin larut membuatku khawatir melewatkan sunset yang sudah menunggu di Pantai Santolo nanti senja.

Perjalanan yang cukup melelahkan tersebut terbayar sudah setelah melihat papan bertuliskan LAPAN (Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional). Dari tempat peluncuran roket itu menandakan lokasi Pantai Santolo sudah semakin dekat.

Jelas rasanya, dari gerbang pintu masuk setelah membayar tiket Rp. 3000,- dari sebelah kanan Pantai Santolo seraya memanggil mengajak untuk bersilaturahmi dengan deruan ombaknya.

Kawasan Pantai Santolo merupakan daerah untuk kegiatan nelayan sebagai dermaga pelabuhan kapal ikan atau perahu yang ada di Pameungpeuk. Menikmati panorama pantai dan biota laut, merupakan aktivitas wisata yang dapat dilakukan. Tersedia juga sewaan perahu yang melayani wisatawan untuk menikmati deburan pantai ombak selatan yang cukup menantang.

Sejumlah anak kecil berenang di tepian pantai sambil tertawa riang. Diantaranya ada yang berlari-lari meninggalkan jejak kakinya yang mungil diantara pasir putih.

Tak hanya itu, beberapa pasangan wisatawan berfoto ria tak segan memamerkan kemesraannya di depan kamera.

Ada pula yang memilih menyepi sendirian sambil melempar butiran pasir yang digenggamnya ke arah bebatuan tepi pantai. Rupanya pria itu sedang galau karena pantai ini mengingatkannya pada satu tahun lalu ketika ia berkunjung bersama mantan tunangannya.

Pantai Santolo sejuta rasa. Banyak cerita dan momen berharga bagi pengunjungnya. Tak hanya meninggalkan kesan bagi pengunjungnya, rupanya pengunjung kini menginggalkan sampah bagi lingkungannya. Banyak tangan jahil yang mencoba merusak ekosistem di sana. Sampah-sampah berserakan di pinggiran pasir putihnya. Namun, Santolo tetap diam menyuguhkan tarian ombaknya menunggu bencana mengusiknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun