Mohon tunggu...
Regina Phasya Millenia
Regina Phasya Millenia Mohon Tunggu... Lainnya - escaping through writing✨️

writing is a way of talking without being interrupted.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Anak Sulit Memakai Masker? Berikut Tiga Cara dalam Mengedukasi Anak untuk Memakai Masker!

8 Juli 2021   22:58 Diperbarui: 8 Juli 2021   23:38 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perbulan Juni 2021, angka kasus pasien positif dan kematian karena COVID-19 terus meningkat drastis. Tak hanya sampai di situ, sejumlah barang seperti tabung oksigen, vitamin, obat, maupun hal lainnya mulai sukar didapatkan. Menyikapi ledakan kasus yang kembali terjadi, Reisa Broto Asmoro, juru bicara pemerintah untuk COVID-19, mengungkapkan dalam konferensi pers virtual yang digelar oleh Sekretariat Presiden (3/7/2021) bahwa penggunaan masker yang disarankan pada laju infeksi yang sangat tinggi seperti saat ini ialah menggunakan dua (2) masker berlapis dengan tujuan menurunkan risiko percikan atau droplet masuk ke dalam rongga mulut atau hidung sebab kurangnya kerapatan masker atau kondisi masker yang masih longgar.

Hal serupa dinyatakan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (Center for Disease Control and Prevention) serta juru bicara Satuan Tugas (satgas) Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, bahwa penggunaan masker berlapis yang benar dapat menurunkan risiko penularan virus hingga 90%. Hasil penelitian terbaru juga membuktikan kombinasi masker ganda (masker medis dilapisi masker kain) dapat memberikan perlindungan yang jauh lebih baik bagi pemakainya dan orang lain dibandingkan dengan memakai satu masker saja.

Berdasarkan rekomendasi yang CDC rekomendasikan, pemakaian masker berlapis bertujuan untuk menutup area wajah secara lebih ketat sehingga risiko transmisi dapat dikurangi sebesar 85-95 persen. Dilansir dalam Kompas.com, tercatat bahwa masker medis terbuat dari tiga lapisan sehingga dapat memfiltrasi droplet berukuran 3mm dan mampu menyaring 80-85 persen partikel yang dihirup. Sedangkan masker jenis KN95/N95 dan respirator sejenis terbukti menurunkan transmisi dibandingkan dengan 12-16 lapis masker kain atau setara dengan kemampuan filtrasi 95 persen partikel berukuran 0,3 mm. Kendati demikian, untuk sementara hal ini belum direkomendasikan kepada anak-anak sebab dapat menyebabkan kesulitan dalam bernapas.

Lantas, apakah dengan pemakaian masker yang tidak dianjurkan untuk anak yang berusia di bawah 2 tahun membuat mereka bebas bepergian kemanapun tanpa pelindung diri (masker)? Jawabannya adalah TIDAK. Hal tersebut bukan berarti bahwa anak di bawah 2 tahun diperbolehkan bepergian tanpa mengenakan masker. Artinya, apabila belum bisa memakai masker, jangan membawa anak kemana-mana.

Sebagian besar orang tua pasti paham bagaimana sulitnya mengajarkan anak untuk menggunakan masker dan menahan diri untuk tidak bepergian (wisata). Tetapi ketika melihat banyak anak berjatuhan terpapar COVID-19 menyisakan patah hati tersendiri. Maka dari itu, dalam mengajarkan anak dibutuhkan tiga (3) hal, antara lain:

1. Pemahaman Terhadap Situasi

Anak dengan usia di atas 2 tahun telah memiliki pengalaman hidup untuk keluar rumah tanpa menggunakan masker. Ketika situasi dan kondisi berubah drastis, maka anak pasti mengalami kebingungan. Untuk itu diperlukan adanya pemahaman tentang situasi dengan cara menjelaskan ke anak dengan bahasa yang sederhana terkait COVID-19. Bagaimana cara mengajarkannya? Yakni melalui cerita lewat buku. Berikut seri buku anak tentang COVID-19 karya Watiek Ideo yang dapat diakses secara gratis (di sini). Setelah anak paham akan situasi, terkadang mereka membutuhkan pengingat (reminder). Tak apa ketika lupa, kita hanya perlu mengingatkannya hingga kebiasaan mereka terbentuk.

2. Memberikan Kendali pada Anak.

Apabila secara mendadak diatur dengan ketat tanpa menerima penjelasan apapun, pasti rasanya tidak enak, begitu juga dengan anak. Buatlah latihan memakai masker menjadi kegiatan menyenangkan dengan memberikan anak kebebasan dalam memilih untuk mengambil sendiri masker mana yang ingin ia pakai. Selain itu dapat pula mengajak anak bermain peran ketika mengenakan masker, seperti “Wah, siapa ini? Kamu superhero bertopeng ya? Oke kita cegah penularan virus corona bersama ya! Jangan sampai topengmu lepas”. Tak lupa untuk memberikan anak pujian setelah berhasil tidak melepas masker sama sekali ketika berada di tempat umum. Ketika anak menangis, menepilah ke tempat sepi dan bujuk lagi serta ingatkan konteks mengapa kita perlu memakai masker.

3. Konsistensi.

Orang tua harus konsisten dalam menganggap kebiasaan memakai masker ialah penting. Anak akan menganggap kebiasaan ini penting jikalau orang tua juga berpikiran demikian. Ketika memiliki keperluan untuk ke Rumah Sakit dengan anak yang belum berusia 2 tahun, gendong atau letakkan anak di stroller, berdiri di tempat sepi, lalu tutupi sisi luarnya dengan kain.

“Kasus kematian akibat COVID-19 di Indonesia bukanlah sekedar angka statistik. Didalam setiap angka tersebut mewakili keluarga, kerabat, sahabat, maupun kolega dan tidak terhitung berapa duka yang dihasilkan akibat kehilangan mereka untuk selamanya.”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun