Mohon tunggu...
Regina Haura
Regina Haura Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 Ilmu Komunikasi Telkom Univesity

Saya senang berolahraga dan saya suka menonton pertandingan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Bandung Pilihan

Museum Sribaduga Memperkenalkan Busana Pengantin Sukapura

3 Januari 2024   19:41 Diperbarui: 3 Januari 2024   19:47 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Museum Sri Baduga, 2023 

Busana pengantin atas suatu daerah tidak jarang menjadi sebuah cerminan atas kekayaan dan budaya tradisional yang dimiliki. Seperti busana daerah yang hadir dari daerah priangan mencakup  Sumedang, Tasikmalaya, Bandung juga Cianjur memiliki unsur pokok tersendiri seperti tata rias pengantin secara khusus, pakaian pengantan juga perhiasan yang digunakan,

Macam-macam jenis pakaian pengantin ini disajikan di dalam Museum Sri Baduga, yang terletak di Museum juga dikelola oleh pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Koleksi museum ini bisa dijadikan objek wisata pendidikan di kalangan muda-mudi. Salah satu yang menjadi koleksi mereka, yaitu Busana Pengantin Sukapura.

Busana Pengantin Sukapura 

Seperti yang diketahui dengan adanya keadaan geografi, latar belakang sejarah juga ekonomi masyarakat yang beragam mengakibatkan tumbuhnya berbagai macam pakakian tradisional pada setiap daerah. Jika dilihat dari segi sejarah pakaian pengantin sukapura ini di pengaruhi oleh adar istiadat Jawa (Mataram) yaitu Basahan, selanjutnnya ketika agama islam mulai masuk ke dalam tatar sunda maka pakaian adatpun disesuaikan dengan keadaan saat itu juga pakaian kebesarannya pun diselaraskan. Busana pengantin di pesisir utara seperti Karawang cenderung dipengaruhi budaya Cina dan Arab. Sedangkan untuk wilayah Priangan atau Jawa Barat bagian tengah, seperti Bandung, Sumedang dan Cirebon, lebih banyak dipengaruhi budaya kraton.

Sukapura sendiri ialah nama Kabupaten yang terletak di Tasikmalaya sekitar abad 17, hingga saat ini busana pengantinnya disebut dengan pengantin Sukapura, Gambar diatas menunjukan busana pengantin Sukapura untuk kalangan menengah, dengan siger yang digunakan siger Srikandi sedangkan untuk pengantin pria ditunjukan dengan pakaian Bupati SSukapura ke XIC Rd. Tumenggung Wiratanuningrat dengan menggunakan jas bewarna hitam bernama Prang Wadana.  

            Dikatakan oleh Ahli Busana Lenny Hastarini (2019) Busana tradisional Sukapura lebih sering dipakai oleh penduduk di wilayah pesisir atau daerah Cirebon, dan ini lebih berkaitan dengan warisan budaya ketimbang status sosial seseorang. Dalam pernikahan ini, dilaksanakan upacara ngeuyeuk seureuh pada malam hari menjelang akad nikah sebagai panduan bagi calon mempelai tentang kehidupan berumah tangga. Penyampaian pesan dilakukan melalui simbol-simbol yang terkait dengan peralatan dan bahan yang digunakan dalam upacara tersebut.

  • Lumpang dan alu melambangkan hubungan yang tak terpisahkan, seperti ketergantungan antara wanita dan pria.
  • Parukuyan digunakan untuk membakar kemenyan, menjadi simbol penghormatan kepada leluhur.
  • Pangradinan berfungsi sebagai wadah sesajen, juga merupakan simbol penghormatan kepada leluhur.
  • Ayakan memiliki makna menyaring atau mempertimbangkan sebelum bertindak.
  • Peralatan kecantikan melambangkan tanggung jawab wanita untuk menjaga kesehatan.

Selain upacara ngeuyeuk seureuh, juga dilakukan upacara nincak endog (menginjak telur) dengan menggunakan peralatan berikut:

  • Kendi sebagai wadah air pembasuh kaki, sebagai simbol kesejukan.
  • Batu pipisan menggambarkan perlunya memiliki dasar hidup yang kokoh.
  • Pelita sumbu tujuh melambangkan penerangan hidup yang benar.
  • Harupat mengandung pesan bahwa manusia tidak boleh putus asa.
  • Elekan menggambarkan bahwa manusia harus berilmu dan berahlak.

Museum Sri Baduga menyajikan Busana Pengantin Sukapura 

      

Museum Sri Baduga
Museum Sri Baduga
Museum Sri Baduga
Museum Sri Baduga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun