Dengan perubahan Kurikulum Merdeka ini, siswa di berbagai tingkat sekolah merasakan manfaat kurikulum tersebut. Karena siswa bisa meningkatkan Soft Skill dan mengembangkan bakat Siswa atas kemauan Siswa itu sendiri. Namun mungkin juga terdapat perbedaan pada setiap jenjangnya, seperti SD, SMP, dan SMA.
Implementasi Kurikulum Merdeka Jenjang SD
Penerapan Kurikulum Merdeka pada tingkat sekolah dasar merupakan awal pembelajaran untuk memperoleh ilmu baru tentang berbagai informasi yang sebelumnya belum pernah diketahui, Sekolah dasar (SD) mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pengajaran yang terbaik. Kurikulum Merdeka pada tingkat SD/MI merupakan perangkat berbasis teknologi yang mempunyai dampak signifikan terhadap mutu pendidikan. Konsep Kurikulum Merdeka ini juga mencakup keterampilan seperti membaca, pengetahuan, sikap, dan watak yang akan memungkinkan siswa berpikir dengan mandiri dan memanfaatkan pengetahuannya semaksimal mungkin. "Menurut saya, Kurikulum Merdeka memberi kita kesempatan untuk belajar lebih leluasa dan sesuai minat kita," kata salah satu siswa kelas lima yang saya temui. Â
Kurikulum Merdeka ini termasuk inovatif untuk menciptakan lingkungan belajar yang nyaman bagi siswa nya, serta tidak akan menimbulkan kesulitan pada siswa yang akan menjalani nya. Lingkungan belajar yang nyaman dan ideal, nyaman bagi guru dan siswa. Selain itu, kurikulum ini juga memadukan literasi, pengetahuan, keterampilan, dan sikap mengenai pemanfaatan teknologi di tingkat SD/MI. Oleh sebab itu, guru juga memerlukan strategi untuk menerapkan kurikulum ini dengan berbasis projek. Strategi berbasis projek ini membantu siswa sekolah dasar memahami minat dan bakat mereka sekaligus mengembangkan kepribadian kreatif dan berdampak pada kehidupan mereka. Siswa kelas lima ini mengatakan, ``Setelah mengikuti kurikulum Merdeka, saya menjadi lebih aktif dalam belajar". Karena adanya kurikulum ini mengharuskan kita untuk turut aktif dalam pembelajaran ini, terlebih ada proyek yang harus di kerjakan karena itu membutuhkan kerja sama dalam tim.
Implementasi Kurikulum Merdeka Jenjang SMP
Pada jenjang Sekolah Menengah Pertama Kurikulum Merdeka ini juga diterapkan, kurikulum ini merupakan jenis pembelajaran di sekolah, dengan konten yang lebih optimal dengan jangka waktu yang cukup untuk siswa memungkinkan untuk siswa mengeksplorasi konsep dan memperkuat keterampilannya. Dari uraian di atas terlihat bahwa kurikulum pembelajaran khas SMP merupakan kurikulum baru yang menggabungkan berbagai pembelajaran yang ada di sekolah. Untuk sekolah menengah, struktur kurikulum belajar mandiri di jenjang ini dibagi menjadi Fase Tahap D untuk kelas VII, VII, dan IX, dan kegiatannya dibagi menjadi dua jenis:
- Pembelajaran in kurikuler adalah kelas tatap muka yang berdasarkan jadwal.
- Isi pelajaran yang terstruktur dan mendasar yang harus diikuti oleh seluruh siswa di kelas
- Pembelajaran ekstra kurikuler merupakan pembelajaran berbasis proyek untuk mencapai profil siswa Pancasila dengan total komitmen waktu 25% per tahun.
Penyelenggaraan kelas ekstrakurikuler bersifat fleksibel baik isi maupun waktunya. Dalam wawancara dengan salah satu siswa yang memberikan masukan terhadap penerapan Kurikulum Merdeka di sekolahnya, Nadifa mengatakan "Kurikulum Merdeka memberi saya kesempatan  untuk mengeksplorasi minat belajar, sehingga saya dapat mengembangkan karakter dan semangat yang baik." Berdasarkan jawaban yang saya terima, kurikulum yang unik dapat membangun karakter yang baik dan juga dapat memenuhi minat siswa. Nadifa sendiri merasakan dampak dari kurikulum Merdeka ini Nadifa mengatakan``memberikan banyak tugas dan nilai." Salah satu keluh kesah Nadifa adalah program Proyek Profil Pelajar Pancasila yang mengharuskannya akti dalam pembelajaran sehingga mengharuskan aktif serta juga banyak projek yang di lakukan itu membuat tugas menjadi banyak, itu salah satu keluhan Nadifa.
Hal ini disebabkan karena proyek pembelajaran seringkali dilakukan secara berkelompok. Namun di sisi lain siswa tetap perlu berinteraksi dengan teman sebayanya agar dapat bekerja sama sehingga dapat membuat siswa lebih aktif. Â Hal ini juga dapat dikatakan sebagai salah satu dampak positif dari kurikulum mandiri. Tetapi melihat dari wawancara Bersama Nadifa juga ada dampak yang membuat siswa menjadi cepat Lelah karena banyak nya aktifitas yang di lakukan dan juga tugas yang banyak.
Implementasi Kurikulum Merdeka Jenjang SMA
Kurikulum Merdeka pada jenjang ini mungkin tidak jauh berbeda dengan jenjang sebelumnya. Pada jenjang ini Tahap fase E digunakan untuk murid Kelas X dan Tahap fase F digunakan untuk murid Kelas XI dan XII. Lebih lanjut, kegiatan pada pembelajaran ini di jenjang pendidikan dibagi menjadi dua bidang, Pembelajaran in-kurikuler dan Proyek penguatan profil siswa Pancasila yang menghabiskan 30% dari total pembelajaran tahunan. Dari segi mata pelajarannya sendiri, siswa kelas X wajib mengambil semua mata pelajaran yang ditawarkan oleh sekolah. Di kelas XI dan XII, siswa juga akan memilih mata pelajaran pilihan berdasarkan minat dan bakatnya.
Untuk memilih mata pelajaran alangkah baik nya perlu berkonsultasi dengan guru (BK). Sebab, pemilihan mata Pelajaran pilihan akan berdampak pada calon mahasiswa di masa depan, terutama jika mereka berencana untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Oleh sebab itu, mata pelajaran yang dipilih harus sesuai dengan program studi yang ingin dipilih siswa nantinya. Nafsan juga memberikan tanggapan pada kurikulum ini, ``Biasanya kalau belajar, kita lebih banyak mencari materi sendiri, presentasi, dan bekerja dalam kelompok Itu yang guna nya untuk kita lebih mandiri dan untuk merangkul teman-teman agar tidak merasa sendirian." Â Mengenai reaksi Nafsan mengenai implementasi di sekolahnya, Nafsan dan teman-temannya harus menyelesaikan banyak tugas kelompok dan projek, sehingga mereka harus aktif dan berinteraksi satu sama lain.