Di dunia fotografi, setiap gambar yang diambil bukan sekadar visual; ia adalah cerita, emosi, dan pengalaman. Salah satu kisah yang menarik perhatian adalah pengalaman dari Naufal Revinza (20), seorang fotografer muda asal Bandung. Perjalanan Naufal, dari seorang pelajar yang masih awam terhadap dunia seni visual hingga akhirnya menjadi fotografer handal, merupakan kisah yang sangat inspiratif.
Lahir dan dibesarkan di Bandung, sebuah kota yang kental dengan budaya dan keindahan alam, Naufal mengawali perjalanannya saat ia masih duduk di bangku SMA. Meskipun sudah tertarik pada fotografi sejak SMP, ia mulai mendalaminya secara serius ketika memasuki SMA. Sejak saat itu, Naufal mengembangkan minatnya dalam dunia fotografi dengan semangat yang tinggi. Awalnya, ia diajak oleh temannya untuk memotret acara pernikahan. Dari pengalaman tersebut, Naufal belajar banyak mengenai teknik memotret, penggunaan pencahayaan, dan komposisi gambar. Ketertarikannya pun semakin berkembang. Apalagi, acara pernikahan biasanya berlangsung pada akhir pekan, sehingga ia bisa menghabiskan waktu dan mengisi akhir pekannya dengan bekerja sambil terus mendalami minatnya di bidang fotografi.
Setelah lulus dari SMA, Naufal memutuskan untuk kuliah sambil terus mengasah kemampuannya dalam fotografi. Ia tidak hanya mengandalkan pengetahuan yang dimilikinya, tetapi juga aktif membangun relasi yang mempermudahkannya untuk mendalami fotografi dan mendapatkan pengalaman yang lebih banyak.
Naufal banyak belajar dari para fotografer yang dikenalnya. Ia juga mulai memperluas jangkauannya dengan memotret berbagai jenis acara, seperti pertunangan, prewedding, pernikahan, acara corporate, wisuda, pemotretan produk dan sesi pemotretan model. Setiap pengalaman baru memberinya wawasan dan teknik yang semakin mengasah kemampuannya. Meskipun tantangan selalu ada, seperti harus menghadapi berbagai situasi, Naufal tidak pernah menyerah dan selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap jepretan.
Dalam perjalanan kariernya, Naufal juga mulai menjelajahi beragam genre fotografi, seperti fotografi landscape, portrait, dan street photography. Naufal berusaha menangkap esensi dari berbagai moment. Ia percaya bahwa dengan menguasainya, ia dapat memperkaya perspektifnya dalam memotret. Hal ini semakin menegaskan bahwa bakat dan kerja kerasnya tidak sia-sia.
Seiring berjalannya waktu, karya-karya Naufal mulai mendapatkan perhatian. Ia pun memutuskan untuk memulai karier profesionalnya sebagai fotografer. Dengan tekad yang kuat dan portofolio yang terus berkembang, Naufal mulai menerima tawaran pekerjaan dari berbagai klien, baik individu maupun perusahaan. Naufal selalu mengutamakan kepuasan klien, dan melalui pendekatan yang personal, ia berhasil membangun hubungan yang baik dengan banyak orang. Melalui akun media sosialnya, ia juga aktif membagikan hasil-hasil pemotretannya yang akan sangat membantu menantang pasar lebih luas.
Namun, perjalanan Naufal tidak selalu mulus. Seperti banyak fotografer lainnya, ia menghadapi tantangan dalam mendapatkan klien dan membangun reputasi di industri yang cukup kompetitif ini. Naufal mengakui bahwa ada masa-masa sulit di mana ia merasa kehilangan motivasi. Namun, passion-nya terhadap fotografi selalu membawanya kembali ke jalur yang benar.
Dengan segala pencapaiannya, Naufal tetap rendah hati dan menyadari bahwa perjalanan belajar dalam fotografi tidak akan pernah berhenti. Ia selalu berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dan menjadikan fotografi sebagai fokus utama.