Teori Howard Gardner, yang dikenal sebagai teori kecerdasan majemuk, menyatakan bahwa manusia memiliki berbagai bentuk kecerdasan yang berbeda, bukan hanya satu kecerdasan umum yang diukur oleh tes IQ tradisional. Gardner mengidentifikasi delapan tipe kecerdasan yang berbeda, yaitu:
Kecerdasan Linguistik: Kemampuan menggunakan kata-kata secara efektif, baik lisan maupun tulisan. Contohnya, penulis, jurnalis, dan orator.
Kecerdasan Logis-Matematis: Kemampuan berpikir logis dan melakukan operasi matematis. Contohnya, ilmuwan, ahli matematika, dan programmer.
Kecerdasan Spasial: Kemampuan untuk berpikir dalam tiga dimensi, seperti arsitek atau seniman. Contohnya, seniman, desainer, dan navigator.
Kecerdasan Musikal: Sensitivitas terhadap suara, ritme, dan nada. Contohnya, musisi, komposer, dan konduktor.
Kecerdasan Kinestetik: Kemampuan menggunakan tubuh secara terampil untuk mengekspresikan ide atau perasaan. Contohnya, atlet, penari, dan ahli bedah.
Kecerdasan Interpersonal: Kemampuan untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain. Contohnya, pemimpin, guru, dan terapis.
Kecerdasan Intrapersonal: Kemampuan memahami diri sendiri dan menggunakan pengetahuan itu untuk memandu perilaku. Contohnya, penulis, filsuf, dan psikolog.
Kecerdasan Naturalis: Kemampuan mengenali dan mengklasifikasikan berbagai aspek lingkungan, seperti flora dan fauna. Contohnya, ahli botani, ahli biologi, dan petani.
Teori ini pertama kali diperkenalkan dalam buku Gardner yang berjudul "Frames of Mind" pada tahun 1983. Gardner berargumen bahwa tes IQ tradisional tidak dapat mengukur semua bentuk kecerdasan yang dimiliki manusia.Ia percaya bahwa setiap individu memiliki kombinasi unik dari kecerdasan majemuk yang dapat dikembangkan dan dimaksimalkan melalui pendidikan dan pengalaman hidup.