Mohon tunggu...
Regina Clareta
Regina Clareta Mohon Tunggu... -

mantan mahasiswa arsitektur, sekarang bekerja di Habitat for Humanity, sebuah NGO di bidang perumahan rakyat sederhana

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bintang dan Angin

15 Oktober 2012   02:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:50 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

10 Oct’12

Kala kesepian menjadi bayangan,

Kala kesenduan tetap senang berada di hati,

Seperti awan hitam yang menutupi dengan pekat

Bintangku meringis sedih ,

Berharap biarlah semua berlalu tanpa terasa sakit

Biar awan hitam pergi perlahan

Biarkan bintangku kuat untuk bersinar lagi

Akhirnya penantian terjawab,

Tanpa disadari angin malam ringan disana,

Menyibak awan kelam yang ada,

Perlahan tetapi pasti ,

Saat dimana bintang dan angin saling memerlukan,

Saat keduanya menjadi harmoni yang indah ,

Menjadi dua unsur yang menguatkan ,

Memberi pengakuan dan penghargaan diri,

Seakan angin tetap ingin bersatu dengan bintang

Kepercayaan angin menguatkan bintang

Halus lembut desirannya mengikis dan menyembuhkan luka

Nyanyian angin menjadi melodi, membuat bintangku tersenyum

Membantu bintangku menyalakan lagi sinarnya yang lembut

Yang terpenting ..

Bintangku mulai bersinar kembali,

Mulai kuat dan menjadi terang

Sinar tersebut kadang tak disadari sekelilingnya,

Tapi hanya angin yang mengerti dan memahami

Bintangku telah bersinar lagi

Sampai saat itu tiba,

Bintang sudah kembali kekuatannya,

Siap hadapi seluruh cakrawala,

Saat ini pula angin mengerti,

Saat nya berlalu sudah tiba,

Tidak meninggalkan bintang sendiri,

Tapi biarkan bintang bersinar lebih kuat

Angin dan bintang tidak menjadi kesatuan,

Tetapi bagaimanapun akan selalu bersama,

Sampai saat indah tersebut datang kembali …

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun