Mohon tunggu...
Regina Anggun Dewitasari
Regina Anggun Dewitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Saya adalah mahasiswa aktif jurusan pendidikan Sejarah Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menanamkan Pendidikan Karakter melalui Komik "Pupus Putus Sekolah"

22 Maret 2024   19:20 Diperbarui: 22 Maret 2024   19:59 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan karakter merupakan pondasi utama dalam membentuk generasi yang berkualitas dan memiliki kontribusi positif terhadap masyarakat. Pendidikan karakter berupaya mendorong manusia untuk memahami dan memperhatikan prinsip-prinsip etika (Rianawati, 2014). Sayangnya, dalam realitasnya, pendidikan karakter seringkali terabaikan, menyisakan banyak permasalahan yang menghambat proses pembentukan karakter anak-anak. Mulai dari demoralisasi, seks bebas remaja, putus sekolah, menyontek, tawuran antar pelajar, perundungan hingga kriminalitas remaja. Masalah-masalah ini mengindikasikan kekurangan dalam penanaman nilai-nilai karakter yang kuat pada generasi muda.

Dalam upaya memperbaiki kondisi ini, kita perlu menghadirkan pendekatan yang inovatif dan menarik bagi anak-anak untuk memahami dan menginternalisasi nilai-nilai karakter. Salah satu medium yang muncul sebagai solusi adalah komik. Komik memiliki daya tarik tersendiri bagi anak-anak dan remaja, serta mampu menyampaikan pesan-pesan moral secara efektif melalui cerita yang menarik.

Salah satu contoh adalah komik digital "Pupus Putus Sekolah". Komik ini, yang dapat diakses melalui platform webtoon, mengisahkan perjalanan seorang anak SD bernama Pupus yang terpaksa harus putus sekolah setelah kehilangan neneknya. Meskipun menghadapi situasi sulit, Pupus tidak menyerah begitu saja. Dia kemudian bertemu dengan Prof. Suryo, yang menawarkan bantuan agar Pupus bisa terus belajar meskipun di luar sekolah formal.

Representasi Nilai-nilai Karakter dalam Cerita

Cerita dalam komik ini tidak hanya memperlihatkan perjuangan Pupus dalam mengejar pendidikan, tetapi juga menyajikan nilai-nilai karakter yang penting bagi pembentukan kepribadiannya. Melalui interaksi dengan berbagai karakter dan situasi, Pupus diajarkan tentang tanggung jawab, peduli terhadap lingkungan, kemauan untuk belajar, kerja keras, dan kejujuran.

Saat ini jumlah episode telah mencapai 182 dan terbagi dalam 4 season, komik "Pupus Putus Sekolah" memberikan kesempatan bagi pembaca untuk mengikuti perkembangan karakter Pupus dan mendapatkan pesan-pesan moral yang beragam. Setiap episodenya tidak hanya menyajikan cerita yang menghibur, tetapi juga menyisipkan pesan-pesan yang dapat menjadi panduan bagi pembaca dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan.

Dalam konteks pendidikan karakter, komik "Pupus Putus Sekolah" memberikan kontribusi yang berarti. Melalui narasi yang menyentuh dan karakter yang kuat, komik ini mengajarkan kepada pembacanya bahwa belajar bukan hanya tentang materi di sekolah, tetapi juga tentang pengalaman hidup sehari-hari. Komik ini menginspirasi anak-anak untuk selalu mencari pengetahuan dan belajar dari lingkungan sekitar, serta mengajak mereka untuk memiliki nilai-nilai karakter yang baik agar bisa menghadapi berbagai rintangan dengan kepala tegak dan hati yang lapang.

Dengan demikian, komik "Pupus Putus Sekolah" bukan hanya sekedar hiburan semata, tetapi juga merupakan sarana untuk menanamkan pendidikan karakter pada anak-anak. Melalui cerita yang menyentuh dan pesan-pesan moral yang kuat, komik ini mampu menjadi salah satu alat dalam memperkuat pondasi moral generasi muda Indonesia, membantu mereka menjadi individu yang bertanggung jawab, peduli, dan berprestasi dalam masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun