Mohon tunggu...
Regina Aliin
Regina Aliin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa aktif yang tertarik dengan permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar, seperti permasalahan ekonomi, sosial, dan lain-lain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Benar Program Makan Bergizi Gratis Dapat Menuntaskan Kemiskinan?

16 Juli 2024   22:45 Diperbarui: 16 Juli 2024   22:49 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka ditetapkan sebagai pemenang pemilu 2024. Artinya, pasangan nomor urut dua tersebut akan memimpin Indonesia mulai tahun 2024-2029. Selama masa kampanye, calon presiden ke-8 itu, telah menyampaikan visi misi dan program yang hendak dijalankan jika diberi amanah untuk memimpin Indonesia. Salah satu program yang mereka bangga-banggakan adalah program makan gratis yang telah berganti nama menjadi program makan bergizi gratis. 

Program tersebut memiliki tujuan untuk membebaskan Indonesia dari masalah stunting dan kemiskinan melalui pemberian makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren. Program makan siang gratis juga akan menyasar ke anak balita dan ibu hamil. Prabowo dengan yakin mengatakan bahwa program ini akan mengentaskan masalah kemiskinan yang masih ada.

"Saya tidak gentar, saya ingin menghilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia. Dan kita buat dengan memberi makan untuk anak-anak kita saudara-saudara sekalian," kata Prabowo.

Persoalan kemiskinan memang terus menjadi pembahasan yang selalu relevan untuk dikaji. Sejak lama, pemerintah terus berupaya menurunkan angka kemiskinan yang dapat dikatakan cukup tinggi. Melihat dari data kemiskinan di Indonesia yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa presentase penduduk miskin belum turun cukup signifikan. Ini artinya perlu terus dilakukan perbaikan terhadap program-program pemerintah. Dan perlu dilakukan kajian mendalam terhadap program baru yang hendak dikeluarkan pemerintah apakah dapat efektif menurunkan angka kemiskinan atau tidak, termasuk program makan bergizi gratis ini.

Program penanggulangan kemiskinan Indonesia yang ada saat ini, kurang efektif dalam mengentaskan permasalahan tersebut. Program yang ada cenderung berorientasi pada kedermawanan pemerintah, seperti pemberian beras, bantuan langsung tunai, dan lain sebagainya. Program tersebut justru dapat menimbulkan moral hazard dikalangan masyarakat. Moral hazard sendiri adalah perilaku kurang baik atau bahaya moral dalam kebijakan kesejahteraan. Dengan banyaknya program-program semacam itu, akan menyebabkan masyarakat malas bekerja karena merasa dapat selalu bergantung kepada pemerintah untuk menunjang hidupnya. Inilah mengapa program kemiskinan yang selama ini ada kurang maksimum  karena ada moral hazzard effects.

Dikhawatirkan program makan bergizi gratis ini juga akan menimbulkan efek yang sama seperti program-program kemiskinan sebelumnya, yaitu masyarakat miskin menjadi bergantung kepada pemerintah. Jenis program yang seperti ini menjadikan masyarakat tidak memiliki kemandirian untuk melakukan perbaikan terhadap hidupnya. Jika memang pemerintah berniat mengentaskan kemiskinan hingga ke akarnya, program seperti ini kurang tepat untuk dicanangkan.

Harusnya program kemiskinan yang dicanangkan pemerintah lebih berorientasi kepada pemberdayaan masyarakat untuk hidup mandiri. Masyarakat sebaiknya diberikan akses yang luas untuk menjangkau berbagai sumber daya yang dapat meningkatkan taraf kehidupan mereka. Bukan hanya berupa bantuan-bantuan yang bersifat sementara. Oleh sebab itu, pemerintah sebaiknya lebih fokus dalam memperbanyak program bantuan kemiskinan yang dapat menumbuhkan ekonomi produktif. Contohnya, memberikan pelatihan-pelatihan yang dapat membantu masyarakat miskin untuk menjadi wirausahawan.

Jika pemerintah memusatkan fokus program kepada peningkatan taraf hidup masyarakat miskin yang berorientasi pada pemberdayaan, maka masyarakat miskin secara perlahan dapat terbebas dari lingkaran kemiskinan dan tidak lagi bergantung pada pemerintah. Mereka akan memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, meningkatkan pendapatan, dan memperoleh barang dan jasa yang mereka perlukan.

Persoalan kemiskinan adalah suatu hal yang kompleks sehingga tidak dapat hanya dilakukan dengan solusi jangka pendek, seperti program makan gizi gratis. Apalagi sumber pendanaan dari program ini belum jelas dan keberlanjutannya masih dipertanyakan. Jika tujuan pemerintah merencanakan program ini adalah untuk menghilangkan kemiskinan, maka program ini bukanlah solusi yang tepat. Dengan dana yang begitu besar dan adanya potensi bahwa program ini akan kurang efektif sebaiknya pemerintah mempertimbangkan ulang mengenai program makan bergizi gratis ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun