Mohon tunggu...
Regina A
Regina A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

I'm a science lovers.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemerataan Transportasi Umum Berbasis Rel di Indonesia

22 Agustus 2023   23:12 Diperbarui: 22 Agustus 2023   23:45 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dewasa ini, polusi udara dan kemacetan lalu lintas menjadi masalah serius di kota-kota besar di Indonesia. Ketergantungan pada kendaraan pribadi, seperti mobil dan sepeda motor, menjadi penyebab utama dari masalah ini. Kondisi ini memicu peningkatan emisi gas buang dan polusi udara yang berdampak buruk pada kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, kemacetan lalu lintas juga mengakibatkan waktu perjalanan yang lebih lama, meningkatkan konsumsi bahan bakar, dan mengganggu produktivitas masyarakat.

Kemacetan dan polusi udara akibat transportasi di Indonesia menjadi masalah serius yang perlu segera diatasi. Kemacetan lalu lintas mengakibatkan waktu perjalanan yang lebih lama, sehingga mengganggu produktivitas masyarakat dan dapat berdampak pada perekonomian dan pendidikan. Kemacetan juga meningkatkan konsumsi bahan bakar kendaraan, sehingga meningkatkan emisi gas buang dan polusi udara. Selain itu, kemacetan lalu lintas juga meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas, terutama pada saat musim hujan atau cuaca buruk. Polusi udara dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti iritasi mata, hidung, dan tenggorokan, serta masalah pernapasan. Polusi udara juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan paru-paru, merusak lingkungan, seperti mengurangi kualitas air dan tanah, serta merusak keanekaragaman hayati. Emisi gas buang dari kendaraan juga berkontribusi pada perubahan iklim global. Hal ini dapat menyebabkan dampak yang serius pada lingkungan dan kehidupan manusia.

Untuk mengatasi kemacetan dan polusi udara akibat transportasi di Indonesia, salah satu solusi yang dapat dilakukan, yaitu pemerataan transportasi umum berbasis rel. Pemerataan transportasi umum berbasis rel dapat membantu mengurangi kemacetan lalu lintas dan polusi udara. Transportasi umum berbasis rel juga dapat meningkatkan efisiensi transportasi dan mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi. Pengembangan transportasi berkelanjutan dapat menjadi alternatif yang lebih ramah lingkungan dan sehat bagi masyarakat. Pengaturan lalu lintas yang baik dapat membantu mengurangi kemacetan lalu lintas. Hal ini dapat dilakukan dengan memperbaiki sistem pengaturan lampu lalu lintas, memperbaiki infrastruktur jalan, dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas. Dukungan dari masyarakat dan pemerintah daerah juga sangat penting dalam mengatasi masalah kemacetan dan polusi udara akibat transportasi di Indonesia.

Pemerataan transportasi umum berbasis rel menjadi solusi yang tepat untuk mengurangi polusi serta kemacetan di kota-kota besar. Dengan adanya transportasi umum berbasis rel, masyarakat dapat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum yang lebih ramah lingkungan. Pemerataan Transportasi Umum Berbasis Rel penting untuk mengurangi polusi serta kemacetan di Indonesia karena alasan berikut:

  • Mengurangi jumlah kendaraan bermotor. Dengan adanya sistem transportasi umum berbasis rel yang efisien dan terjangkau, masyarakat akan lebih cenderung menggunakan transportasi umum daripada kendaraan pribadi. Hal ini akan mengurangi jumlah kendaraan bermotor di jalan, yang merupakan salah satu penyebab utama polusi udara di Indonesia.
  • Mengurangi emisi gas buang. Kendaraan bermotor, terutama yang menggunakan bahan bakar fosil, menghasilkan emisi gas buang yang merusak lingkungan dan kesehatan manusia. Dengan mengurangi jumlah kendaraan bermotor di jalan melalui pemerataan transportasi umum berbasis rel, emisi gas buang dapat dikurangi secara signifikan.
  • Mengurangi kemacetan. Kemacetan adalah masalah serius di Indonesia, terutama di kota-kota besar. Dengan adanya sistem transportasi umum berbasis rel yang efisien dan terintegrasi dengan baik, masyarakat akan lebih memilih menggunakan transportasi umum daripada kendaraan pribadi. Hal ini akan mengurangi kemacetan di jalan dan meningkatkan kelancaran lalu lintas.
  • Meningkatkan efisiensi perjalanan. Transportasi umum berbasis rel biasanya memiliki jadwal yang teratur dan waktu perjalanan yang lebih cepat dibandingkan dengan kendaraan pribadi. Dengan menggunakan transportasi umum berbasis rel, masyarakat dapat mencapai tujuan mereka dengan lebih efisien dan menghindari waktu yang terbuang akibat kemacetan.
  • Mendorong penggunaan energi terbarukan. Beberapa sistem transportasi umum berbasis rel menggunakan energi terbarukan, seperti listrik atau energi surya. Dengan memperluas penggunaan transportasi umum berbasis rel, kita dapat mendorong penggunaan energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Dalam rangka mencapai tujuan Pembangunan Berkelanjutan ke-11, yaitu menciptakan kota dan permukiman inklusif, aman, tahan bencana, dan berkelanjutan, pemerataan transportasi umum berbasis rel menjadi sangat penting. Hal ini tidak hanya akan membantu mengurangi polusi serta kemacetan di Indonesia, tetapi juga akan meningkatkan mobilitas masyarakat, mengurangi kesenjangan ekonomi, dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman bagi semua orang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun