Mohon tunggu...
Regina putridewi
Regina putridewi Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Assallammualikum wr, wb Halo teman - teman semuanya, Perkenalkan saya Regina putri dewi dengan NPM 202215500137 Saya merupakan seorang mahasiswa aktif di Universitas Indraprasta PGRI, selain itu saya juga seorang pekerja di salah satu Kantor swasta. Hehe Tujuan saya menulis di Kompasiana ini untuk memenuhi Tugas tugas Kuliah sayaa Selamat membaca teman - teman :) Terimakasih.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemilu 1999: Langkah Awal Demokrasi Pasca Orde Baru

1 Juli 2024   21:19 Diperbarui: 1 Juli 2024   21:28 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemilihan umum (Pemilu) 1999 berlangsung pada 7 Juni 1999 dan menjadi tonggak penting dalam sejarah Indonesia. Pemilu ini dilaksanakan setelah Presiden Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya pada 21 Mei 1998 dan digantikan oleh Wakil Presiden BJ Habibie. Pemilu ini juga menjadi momentum baru keterbukaan masyarakat mengutarakan aspirasi politik setelah 32 tahun dikekang oleh rezim Orde Baru.

Pemilu 1999 disertai gerakan mahasiswa dan masyarakat sipil yang mendorong perubahan menuju sistem demokratis yang lebih terbuka dan partisipatif. Pemilu ini juga melibatkan berbagai partai politik yang bermunculan setelah pelonggaran politik, dengan lebih dari 40 partai berpartisipasi. Pemilu 1999 disertai Undang-Undang Nomor 2 tahun 1999 tentang Partai Politik, UU Nomor 2 tahun 1999 tentang Pemilihan Umum, dan UU Nomor 4 tahun 1999 tentang susunan dan kedudukan MPR, DPR, dan DPRD. Pemilu 1999 menjadi awal dari perjalanan konsolidasi demokrasi di Indonesia, dengan pergeseran dari rezim otoriter ke sistem yang lebih terbuka dan partisipatif

Latar Belakang

Pemilu 1999 dilaksanakan dalam konteks era reformasi yang dimulai setelah runtuhnya rezim Orde Baru. Sebelumnya, pemilu di bawah rezim Soeharto cenderung terkontrol dan tidak merdeka. Pemilu 1999 menjadi peristiwa yang membentuk sejarah Indonesia karena ini adalah pemilihan umum pertama setelah lebih dari tiga dekade pemerintahan otoriter di bawah rezim Soeharto.


Proses Pemilu
Pemilu 1999 melibatkan berbagai partai politik yang bermunculan setelah pelonggaran politik. Lebih dari 40 partai berpartisipasi, mencerminkan keragaman pandangan politik dan ideologi di Indonesia. Pemilu ini juga menjadi momentum bagi partai-partai politik baru untuk berpartisipasi dalam proses politik.


Hasil Pemilu
Hasil Pemilu 1999 menunjukkan perolehan suara yang relatif cukup besar oleh beberapa partai, seperti PKB, PAN, dan PPP. Namun, perolehan suara ini tidak seimbang dengan kapabilitas calon yang ditawarkan. Banyak anggota dewan yang belum cukup berpengalaman dalam kehidupan politik, keseimbangan moral, dan belum mengenal tugas pokok fungsi legislatif. Hal ini mengakibatkan kekecewaan rakyat terhadap perubahan yang harus diperankan legislatif dalam membangun bangsa secara demokratis.


Dampak Pemilu
Pemilu 1999 memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan demokrasi di Indonesia. Pemilu ini membantu menggeser rezim otoriter ke sistem yang lebih terbuka dan partisipatif. Meskipun masih ada tantangan dalam proses konsolidasi demokrasi, Pemilu 1999 memberikan fondasi penting bagi perkembangan politik dan sosial Indonesia ke depan.


Kesimpulan
Pemilu 1999 menjadi langkah awal demokrasi pasca-Orde Baru. Pemilu ini membantu menggeser rezim otoriter ke sistem yang lebih terbuka dan partisipatif. Meskipun masih ada tantangan, Pemilu 1999 memberikan fondasi penting bagi perkembangan politik dan sosial Indonesia ke depan. Pemilu ini juga menjadi momentum bagi partai-partai politik baru untuk berpartisipasi dalam proses politik dan membantu mengembangkan budaya politik yang didasarkan pada nilai persuasi melalui proses Pemilu sebagai salah satu lembaga politik demokrasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun