Mohon tunggu...
Regina putridewi
Regina putridewi Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Assallammualikum wr, wb Halo teman - teman semuanya, Perkenalkan saya Regina putri dewi dengan NPM 202215500137 Saya merupakan seorang mahasiswa aktif di Universitas Indraprasta PGRI, selain itu saya juga seorang pekerja di salah satu Kantor swasta. Hehe Tujuan saya menulis di Kompasiana ini untuk memenuhi Tugas tugas Kuliah sayaa Selamat membaca teman - teman :) Terimakasih.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Reformasi 1998: Sebuah Titik Balik dalam Sejarah Indonesia Modern

28 April 2024   13:09 Diperbarui: 28 April 2024   13:53 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada tahun 1998, Indonesia mengalami sebuah momen bersejarah yang mengubah lanskap politik dan sosial negara ini secara drastis. Peristiwa tersebut dikenal sebagai "Reformasi 1998" dan menjadi tonggak penting dalam sejarah Indonesia modern.

Reformasi 1998 bermula dari krisis ekonomi yang melanda Asia pada tahun 1997. Indonesia, yang saat itu dipimpin oleh Presiden Soeharto setelah 32 tahun berkuasa, terkena dampak hebat dari krisis tersebut. Nilai tukar rupiah merosot tajam, inflasi meningkat, dan kesempatan kerja menyusut. Keadaan ini memicu gelombang protes dari berbagai kalangan masyarakat yang menuntut reformasi total dalam tata kelola pemerintahan.

Pada awal 1998, demonstrasi besar-besaran terjadi di berbagai kota di Indonesia, terutama di Jakarta, Yogyakarta, dan Medan. Mahasiswa menjadi penggerak utama dalam gerakan ini, dengan dukungan dari kalangan intelektual, aktivis, dan masyarakat luas. Tuntutan utama mereka adalah pengunduran diri Soeharto, pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), serta pembentukan pemerintahan yang bersih dan demokratis.

Situasi semakin memanas ketika terjadi kerusuhan di beberapa wilayah, termasuk tragedi Mei 1998 di Jakarta yang menewaskan ratusan orang. Tekanan dari berbagai pihak semakin meningkat, dan pada akhirnya, pada tanggal 21 Mei 1998, Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Presiden Republik Indonesia.

Pengunduran diri Soeharto membuka jalan bagi transisi demokrasi di Indonesia. Wakil Presiden B.J. Habibie kemudian dilantik sebagai Presiden baru dan segera mengambil langkah-langkah penting, seperti membentuk Kabinet Reformasi, membebaskan tahanan politik, dan menjanjikan pemilihan umum yang bebas dan adil.

Dalam periode pasca-Soeharto, Indonesia mengalami perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan. Reformasi politik dijalankan dengan pembentukan partai-partai baru, penguatan lembaga-lembaga demokrasi, dan pemilihan umum yang lebih terbuka. Reformasi ekonomi juga dilakukan dengan menerapkan kebijakan yang lebih transparan dan terbuka bagi investasi asing.

Meskipun proses reformasi tidak selalu berjalan mulus dan masih terdapat tantangan yang harus dihadapi, Reformasi 1998 tetap menjadi titik balik penting dalam sejarah Indonesia modern. Peristiwa ini mengakhiri era Orde Baru yang otoriter dan membuka jalan bagi Indonesia untuk menjadi negara demokrasi yang lebih terbuka dan beradab. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun