Generasi Z sebutan untuk generasi yang lahir pada tahun 1995 -- 2010. Generasi ini mempunyai ciri khas yaitu generasi yang tumbuh bersama dengan perkembangan teknologi. Generasi Z memiliki banyak keunikan dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Keunikan yang dimiliki Generasi Z adalah mereka mudah menerima perubahan baru dan dengan cepat pula beradaptasi dengan perubahan tersebut. Selain itu, generasi ini juga dianggap lebih peduli akan kesetaraan gender, toleransi satu sama lain, dan memiliki ide-ide kreatif yang lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya. Dibalik semua keunikan Generasi Z atau yang biasa kita sebut Gen-Z ini, terdapat beberapa hal yang beredar di kalangan masyarakat yang berorientasi negatif seperti, Gen-Z dikenal sebagai generasi yang mengalami degradasi moral, sehingga dengan mudah terpengaruh oleh hal-hal buruk yang terjadi di masyarakat atau biasa disebut kenakalan remaja.
Di balik stigma negatif masyarakat tersebut menggiring sebuah opini yang dikaitkan sebagai penyebab hal tersebut. Sebuah hal yang umum jika hal tersebut dikaitkan dengan perkembangan teknologi dan pengaruh buruknya. Akan tetapi, sudah terlalu bosan rasanya untuk mengaitkan dengan hal itu, karena faktor tersebut tidak sepenuhnya berlaku terhadap semua Gen-Z. Terdapat faktor yang lebih menarik untuk dibahas dalam hal ini yaitu banyak dari Gen-Z yang memiliki keluarga broken home. Keluarga broken home tidak hanya dikaitkan dengan perceraian antara kedua orang tua saja, tetapi dengan kehilangan peran dari salah satu orang tua. Perbedaan pandangan mengenai sesuatu perkembangan antara orang tua yang didominasi oleh Generasi Baby Boomer atau Generasi X yang secara psikologis mempunyai pandangan dan tindakan yang berbeda ketika menghadapi sesuatu hal. Generasi Baby Boomer tidak semua memperhatikan perilaku kesehatan mental, hal tersebut dipengaruhi juga dengan pola asuh orang tua mereka dahulu. Sebagai Gen-Z tidak sepenuhnya dapat menyalahkan pola asuh yang diterapkan secara turun temurun oleh orang tua mereka, karena hal tersebut juga merupakan pengaruh dari perkembangan zaman. 76% merupakan angka yang tinggi untuk kasus perceraian di Indonesia. Angka tersebut diukur sepanjang tahun 2023 dengan skala nasional yang diterbitkan berdasarkan data dari Mahkamah Agung. Dari 76% angka perceraian tersebut terdapat Gen-Z yang menjadi korban akan perceraian tersebut.
Gen-Z yang menjadi korban mengakibatkan dua reaksi yang berbeda, di sisi lain terdapat Gen-Z yang mengalami degradasi moral kemudian terjerumus dalam kenakalan remaja. Sedangkan, terdapat Gen-Z yang justru lebih peduli akan kesehatan mental anak, kesiapan pernikahan, dan pentingnya pendidikan orang tua sebelum mempunyai anak. Gen-Z dengan keunikannya mudah menerima segala perubahan membuat hal ini lebih diperhatikan. Banyak dari Gen-Z yang menerapkan pola asuh yang benar, dan tidak mengikuti pola asuh turun temurun yang cenderung tegas dan keras. Pada dasarnya ketegasan juga diperlukan pada pola asuh tetapi tegas yang diterapkan oleh Gen-Z adalah tegas yang tetap memperhatikan psikologis anak, tegas yang tidak membentak, dan tegas yang tidak memukul. Pentingnya kerjasama orang tua antara kolaborasi peran ayah dan ibu juga menjadi salah satu titik fokus yang dipelajari Gen-Z. Selain itu, lebih menerapkan toleransi terhadap kebebasan memilih dalam melakukan sesuatu hal juga menjadi perubahan yang diterapkan oleh Gen-Z. Semua hal yang dipelajari oleh Gen-Z tersebut berlandaskan trauma psikologis yang mereka alami dan mereka tidak menginginkan anak mereka menghadapi trauma yang sama. Hal tersebut merupakan alasan utama terhadap pernyataan Gen-Z akan menjadi orang tua yang lebih baik. Perkembangan zaman tidak selamanya membawa hal yang buruk. Setiap generasi memiliki daya tahan mental, lingkungan, dan karakter yang berbeda-beda. Hal yang penting untuk menghadapi itu semua adalah toleransi dan penyesuaian antara orang yang dihadapi dengan lingkungan tempat dia berada. Perubahan-perubahan yang dilakukan tidak sepenuhnya akan membawa dampak yang baik, tetapi jika semua berawal dari niat yang baik, harapan ke depannya akan membawa dampak yang baik pula.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI