Mohon tunggu...
bernama tyas
bernama tyas Mohon Tunggu... Human Resources - nn

wanita muda yang masih banyak belajar, dan berproses menjadi lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pengemis minta hujan uang

15 September 2012   07:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:26 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sambil mengantuk,
Ku antuk-antuk kan, kaki ke meja..
Melirik sedikit, ada sepasang muda-mudi bermesraan..
Tanpa takut mereka berpegangan tangan, tertawa begitu lepas..

Terkadang, kita merengek minta sesuatu..
Seperti anak kecil bertingkah..
Minta di puaskan..
Kesal setengah mati, walau hanya minta satu pelukan..

Bukan uang,
Emas atau permata..
Satu pelukan…

Ku antuk-antuk kan kaki ku semakin keras..
Tanda hati makin jengah..
Banyak hal yg begitu ketinggian..
Seperti pengemis minta hujan uang…
Mungkin itu harga nya sebuah pelukan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun