Islam membenarkan kerusakan yang ada ditubuh manusia dengan ajaran-ajaran Tauhid seperti yang diajarkan sejak Nabi Adam kepada anak-anaknya bahkan sampai ke Nabi Muhammad kepada umat manusia. Islam mengajarkan bahwa manusia adalah makhluk merdeka dari segala hasrat duniawi dengan segala pernak-perniknya. Hanya kepada Allah untuk mengabdi dan itulah setinggi-tingginya kemerdekaan manusia. Karena manusia adalah hamba dan Allah adalah Tuhan semesta alam.Â
Bisa ditarik kesimpulan bahwa yang rusak bisa diperbaiki selagi kerusakan itu belum berubah menjadi tak berdaya lagi. Maksudnya, bila rusaknya akhlak manusia dan rusaknya iman manusia itu masih bisa diperbaiki selagi manusia itu masih ada jiwa di dalan raganya. Bila manusia itu sudah berganti gelar menjadi mayat atau jenazah, maka tak ada lagi kesempatan baginya diperbaiki. Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah kepada kita semua sebagai perbaikan sebelum kita menghadap kepadanya untuk mempertanggungjawabkan segala amal perbuatan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H