Senja indah mulai menampakkan karismanya. Menyihir banyak pasang mata hingga terpaku menatapnya seorang. Senja menyeruakkan cinta mengikat para penikmatnya untuk menuliskan bait syair memuja sang dewi masa. Waktunya singkat namun menjebak. Jebakan masa yang paling disuka oleh lawan yang Esa. Tanduknya ter-asah tajam menodong manusia hingga terpedaya.Â
Seperti biasa, kala sore sebelum mandi. Diri menyempatkan sekejap untuk sekedar lihat-lihat kembang-kembang indah bermekar menari-nari bersama kumbang-kumbang. Merah, kuning, hijau, ungu, merah muda dan putih. Beraneka ragam bentuk dan warna indah merepresentasikan keindahan dari Sang Penciptanya.
Fenomena luar biasa yang cukup indah, bermakna luar biasa bila diresapi secara mendalam. Dua jalinan jaring yang sambung bersambung untuk menyambung kehidupan. Darinya kehidupan bisa terus berlanjut. Karena cinta Tuhan kepada makhluk hadir dengan berbagai macam cara. Dua bentuk jaring laba-laba yang terletak di dua tangga. Satu di tangga depan dan satunya lagi di tangga belakang.
Jaring laba-laba di tangga depan sudah jadi, terlihat laba-laba nya sedang menanti mangsa terperangkap di sana. Menanti dengan sabar kapan rezeki itu akan datang menghampiri. Bukan berarti dia tak mencari melainkan dengan jaringnya itu merupakan cara pencahariannya. Seperti kisah dua imam, Sang Guru imam Malik dan muridnya Imam Syafi'i tentang rizki. Ada yang menanti dan ada pula yang mesti dicari. Dan pada hasilnya keduanya adalah cara jalan rezeki menghampiri kepada hambanya dari Tuhan Yang Maha Esa.
Jaring laba-laba yang kedua di tangga belakang sedang di rakit oleh si empunya. Dari gari ke garis direkatkannya jaring satu persatu. Dengan perlahan-lahan, sabar dan telaten si ankabut menyambung jaring kehidupannya.
Rezeki, pada konsepnya baik dicari atau dinanti semuanya datang dari kasih Ilahi. Dengan demikian, Ya Allah jika rizkiku ada di langit maka turunkanlah, bila di bumi maka keluarkanlah, bila sedikit maka banyakkanlah, bila haram maka halalkanlah, bila jauh maka dekatkanlah. Semuanya atas ridho mu dan berkah darimu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H