Mohon tunggu...
Reggy Blue
Reggy Blue Mohon Tunggu... -

cuma orang biasa dengan hidup yang penuh warna, yang pesimis dengan gelar sarjana, karena gelar sarjana di indonesia hanya bukti telah bayar kuliah 3 tahun lebih...yang apatis dengan pemerintahan indonesia...pemerintahan = sinetron tidak bermutu!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kenapa mempelajari dilandasi sirik???

11 Maret 2011   15:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:52 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Selalu saja ada orang yang mempelajari kepercayaan orang lainnya bukan karena tertarik,tapi karena sirik...

Selalu saja ada orang yang dengan rajin mengotak-atik agama orang lain, karena ingin mencari-cari kesalahan...

Untuk apa??

Jika kamu merasa kamu paling benar, baguslah....tepuk tanganlah, tapi jangan paksa kami untuk menganggap kamu benar. Kami sama sekali tidak peduli kamu siapa, kamu dimana. Wujudmu saja kami tidak pernah mau tahu, apalagi hasil pikiranmu...

Jika menurutmu kami salah, ya biarlah kami salah, karena kami tidak butuh guru seperti kamu, kami tidak perlu hakim seperti kamu. Apapun penjelasan dan teori yang kamu tunjukan, tidak menggoyahkan iman kami, malah kami merasa kasihan, kasihan orangtuamu punya anak kelainan jiwa....

Terserah jika kamu masih ingin menunjukan hasil pembelajaranmu, hasil capek lelahmu mempelajari kitab suci agama lain..kami tidak rugi, toh yang memberi kamu makan bukan kami, dan kamu matipun kami tetap makan...

Hanya secuil muak seperti melihat lelucon konyol

Hanya secuil penasaran, kenapa kamu mesti sirik

Tambah lagi porsi belajarmu, sampai kamu mampu menulis ribuan buku, kami tetap tidak melihat kamu ada....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun