Mohon tunggu...
Nur fitriani
Nur fitriani Mohon Tunggu... Perawat - mahasiswa

suka seni hobi olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Anda Setiap Hari Ngopi?

12 November 2024   08:20 Diperbarui: 12 November 2024   08:44 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

ANTARA TREND DAN KEBUTUHAN "NGOPI"

Oleh: Nur Fitriani

      Ngopi sudah bukan lagi sekedar minum kopi, tetapi sudah menjadi sebuah rutinitas bagi anak-anak muda dan mahasiswa jaman sekarang. Berdiskusi atau bercengkerama sambil minum kopi adalah budaya masyarakat Indonesia, terutama dikalangan anak-anak muda. Sejauh ini ngopi sudah menjadi bagian dari gaya hidup mahasiswa. Ngopi sudah menjadi trend favorit mahasiswa, pagi saat akan melakukan aktivitas atau istilahnya ngampus banyak mahasiswa yang membeli kopi terlibih dahulu. 

Mereka mengatakan "mengonsumsi kopi pada pagi hari dapat meningkatkan konsentrasi saat kuliah dan kopi yang mengandung kafein dapat meningkatkan kesadaran". Sore menjelang malam selepas jam perkuliahan mahasiswa biasanya tidak langsung pulang mereka mampir dulu ke kedai yang menyajikan minuman kopi alasannya dengan mengkonsumsi kopi yang mengandung kafein saat malam hari mereka agar tetap terjaga saat mengerjakan tugas.

      Kafe dan coffee shop banyak bermunculan di berbagai sudut kota, menawarkan suasana yang nyaman untuk bersantai dan belajar. Mahasiswa tidak hanya datang untuk menikmati kopi, tetapi juga untuk bersosialisasi, berdiskusi, dan menyelesaikan tugas kuliah. Banyak dari mereka memilih tempat yang memiliki desain menarik dan fasilitas seperti Wi-Fi gratis, yang memudahkan mereka untuk menyelesaikan tugas sambil menikmati suasana. 

Sebagai salah satu contoh mahasiswa di Universitas Airlangga didapatkan dalam penelitian yang melibatkan 146 mahasiswa, data dikumpulkan melalui kuesioner online untuk menganalisis pola konsumsi kopi dan dampaknya terhadap kesehatan. Hasilnya menunjukkan bahwa banyak mahasiswa yang mengonsumsi kopi lebih dari dua cangkir sehari, yang dapat berkontribusi pada masalah kesehatan jika tidak dikelola dengan baik.

      Kopi dapat memberikan manfaat bagi tubuh jika diminum sesuai dengan porsinya. American Academy of Pediatrics hanya merekomendasikan sebanyak 100 mg kafein yang hanya dapat dikonsumsi perhari. 

Penelitian dari Fredrick Brustad (2017) menyebutkan bahwa kopi dapat mencegah terjadinya berbagai penyakit. Diantaranya yaitu mencegah diabetes tipe 2, mencegah Parkinson dan Alzheimer dan meringankan sakit kepala. Namun jika mengkonsumsi kopi berlebih dapat berdampak buruk bagi kesehatan antaranya :

  • Gangguan Tidur: Kafein dapat mengganggu pola tidur, membuat seseorang kesulitan tidur atau mengalami tidur yang tidak nyenyak. Ini bisa berakhir pada kelelahan dan gangguan mood.

  • Kecemasan dan Gugup: Kafein adalah stimulan yang dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, yang mungkin menyebabkan rasa cemas, gugup, bahkan serangan panik pada beberapa orang.

  • Masalah Pencernaan: Kafein dapat merangsang produksi asam lambung, yang bisa menyebabkan mulas, nyeri perut, atau mengaktifkan kondisi seperti refluks asam dan maag.

  • Gangguan Jantung: Konsumsi kafein dalam jumlah tinggi bisa menyebabkan detak jantung tidak teratur (aritmia) atau jantung berdebar-debar, terutama bagi mereka yang memiliki sensitivitas terhadap kafein atau masalah jantung.

  • Ketergantungan dan Gejala Putus Kafein: Jika tubuh terbiasa menerima kafein secara rutin, berhenti minum kopi secara tiba-tiba bisa menyebabkan gejala putus kafein, seperti sakit kepala, mudah marah, dan kelelahan.

  • Osteoporosis dan Penyerapan Kalsium: Konsumsi kopi secara berlebihan dapat meningkatkan ekskresi kalsium melalui urin, yang mungkin berdampak pada kepadatan tulang dalam jangka panjang.

  • Tekanan Tinggi Darah: Meski efek ini biasanya bersifat sementara, konsumsi kopi berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah. Ini berisiko terutama pada mereka yang memiliki tekanan darah tinggi.
  • Masalah Mental: Konsumsi kafein berlebih juga bisa memperparah gangguan mental seperti kecemasan, depresi, atau memperparah gejala bipolar.

      Konsumsi kopi di kalangan mahasiswa mencerminkan kombinasi antara kebutuhan akademis, sosial, dan kesehatan. Meskipun kopi dapat memberikan manfaat seperti meningkatkan konsentrasi dan kewaspadaan, penting bagi mahasiswa untuk memperhatikan jumlah konsumsi agar tidak menyebabkan masalah kesehatan. Kesadaran akan kandungan kafein dan efeknya sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara kinerja akademik dan kesehatan pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun