Mohon tunggu...
Romeo Saru
Romeo Saru Mohon Tunggu... Administrasi - ASN / Gemar literasi/ Kota Sorong Papua Barat Daya /

"Perbedaan antara sesuatu yang tidak mungkin dan yang mungkin, terletak pada cara berpikir seseorang" -Haryanto Kandani-

Selanjutnya

Tutup

Trip

Cerita Malam: Nikmatnya Saraba dan Pisang Epe di Pantai Losari

18 Desember 2024   20:55 Diperbarui: 18 Desember 2024   20:55 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Segelas saraba , minuman khas Makasar ( sumber gambar: dokumen pribadi Romeo)

Malam ini, saya duduk santai di salah satu kafe tepi Pantai Losari, Makassar. Langit cerah dengan taburan bintang, angin laut berhembus lembut, membawa aroma asin khas pantai yang menenangkan. Suara ombak kecil berpadu dengan keramaian pengunjung yang datang menikmati malam---semua terasa pas, seperti potongan hidup yang sempurna.

Di atas meja, ada segelas saraba yang masih mengepul. Minuman hangat khas Makassar ini benar-benar cocok menemani malam di tepi pantai. Terbuat dari jahe, gula merah, dan santan, saraba memberikan rasa hangat dan sedikit pedas di tenggorokan. Sederhana, tapi bikin ketagihan. Di sampingnya, ada pisang epe---hidangan khas lainnya yang jadi primadona Pantai Losari. Pisang yang dipipihkan, dibakar, dan disiram dengan gula merah kental bercampur sedikit durian. Rasanya manis, gurih, dan aromanya menggoda selera.

Di sekitar saya, beberapa pengunjung asyik berbincang sambil menikmati makanan yang sama. Ada yang datang bersama keluarga, ada pula pasangan muda yang duduk berdua sambil menikmati sunyi yang berbisik di antara riuhnya malam. Di kejauhan, sorotan lampu dari kapal-kapal kecil terlihat seperti kunang-kunang yang menari di atas laut.

Keindahan Pantai Losari di malam hari memang sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata. Cahaya lampu dari kafe-kafe kecil di sepanjang garis pantai menambah suasana syahdu. Ini bukan sekadar tempat wisata, melainkan ruang terbuka untuk bersyukur atas hal-hal kecil dalam hidup---seperti udara malam yang segar, rasa hangat saraba, dan manisnya pisang epe.

Bagi siapa pun yang datang ke Makassar, menikmati malam di Pantai Losari adalah sebuah ritual wajib. Tak perlu biaya mahal---cukup duduk di tepi pantai, pesan saraba hangat, dan rasakan momen ketika waktu seolah berhenti. Di sini, Anda bisa melepaskan penat dan sekadar diam, menyatu dengan alam yang tenang.

Malam ini saya merasa beruntung. Duduk di tepi Pantai Losari, ditemani angin malam dan suguhan sederhana yang kaya rasa, membuat saya sadar betapa indahnya Indonesia Timur ini. Semoga setiap orang bisa merasakan kehangatan yang sama, menikmati malam dengan rasa syukur yang tak berbatas.

Pantai Losari memang bukan sekadar destinasi wisata, tapi tempat di mana hati bisa tenang dan kenangan bisa diciptakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun