Mohon tunggu...
Romeo Saru
Romeo Saru Mohon Tunggu... Administrasi - ASN / Gemar literasi/ Kota Sorong Papua Barat Daya /

"Perbedaan antara sesuatu yang tidak mungkin dan yang mungkin, terletak pada cara berpikir seseorang" -Haryanto Kandani-

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Asa di Balik Laporan Aduan Warga: Mimpi yang Terus Menunggu Jawaban

16 November 2024   11:21 Diperbarui: 16 November 2024   11:26 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gotong royong _masyarakat | Sumber gambar: juaramedia.com

"Mengapa warga lebih memilih bergotong-royong menambal jalan rusak daripada menunggu pemerintah yang katanya 'sedang memproses'? Apakah laporan aduan warga hanya sekadar formalitas atau benar-benar jalan menuju perubahan?"

Pendahuluan: Suara Warga, Suara Perubahan?

Laporan aduan warga sering disebut sebagai jembatan emas antara masyarakat dan pemerintah. Melalui mekanisme ini, masyarakat dapat menyampaikan permasalahan di lingkungannya, mulai dari jalan rusak, tempat pembuangan sampah liar, hingga program-program yang tidak terealisasi. Namun, apakah laporan ini efektif? Kenyataannya, banyak warga mulai kehilangan kepercayaan dan memilih menyelesaikan masalah secara mandiri.

---

Kendala di Balik Laporan Aduan Warga

1. Birokrasi yang Berbelit-belit

Laporan warga sering kali harus melewati banyak meja dan prosedur. Dari formulir yang diisi, verifikasi, hingga penganggaran, proses ini membutuhkan waktu yang lama, sering kali terlalu lama untuk masalah yang mendesak.

2. Kurangnya Transparansi

Banyak laporan yang hanya berakhir sebagai dokumen tanpa kejelasan tindak lanjut. Warga tidak tahu apakah laporan mereka sedang diproses atau hanya diabaikan.

3. Minimnya Anggaran dan Prioritas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun