Mohon tunggu...
Romeo Saru
Romeo Saru Mohon Tunggu... Administrasi - ASN / Gemar literasi/ Kota Sorong Papua Barat Daya /

"Perbedaan antara sesuatu yang tidak mungkin dan yang mungkin, terletak pada cara berpikir seseorang" -Haryanto Kandani-

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Kepemimpinan Lingkungan, Kebijakan Kepala Daerah untuk Kelestarian di Tengah Eksploitasi Alam

12 November 2024   10:36 Diperbarui: 12 November 2024   11:21 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pilkada _sumber gambar : Sabang Merauke News.com

Di tengah gempuran eksploitasi sumber daya alam yang kian marak, lingkungan kita semakin rentan. Namun, tidak semua wilayah harus mengorbankan alam demi perkembangan ekonomi. Kepala daerah yang visioner punya cara untuk memimpin dengan bijak, menyeimbangkan kebutuhan pembangunan dengan kepentingan ekologi. Mari kita jelajahi strategi dan kebijakan yang dapat menjadi jalan keluar untuk kelestarian lingkungan, bahkan di tengah tantangan eksploitasi sumber daya.

Kepemimpinan Lingkungan: Kebijakan Kepala Daerah untuk Kelestarian di Tengah Eksploitasi Alam

Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang pesat kerap mengarah pada eksploitasi sumber daya alam (SDA) secara besar-besaran. Akibatnya, daerah-daerah yang kaya akan sumber daya sering kali terjebak dalam dilema: maju secara ekonomi atau menjaga kelestarian lingkungan? 

Seorang kepala daerah yang memiliki visi jauh ke depan perlu mempertimbangkan solusi yang tidak hanya berfokus pada keuntungan jangka pendek, tetapi juga pada keseimbangan lingkungan yang berkelanjutan. Berikut adalah beberapa kebijakan yang dapat diambil kepala daerah untuk melindungi lingkungan di tengah arus eksploitasi alam.

1. Pengembangan Rencana Tata Ruang yang Berkelanjutan

Salah satu kebijakan dasar untuk menjaga keseimbangan lingkungan adalah dengan menyusun tata ruang wilayah yang memperhatikan kelestarian alam. Kepala daerah perlu memastikan bahwa wilayah-wilayah hijau dan kawasan konservasi tidak diganggu gugat oleh aktivitas industri. Dengan rencana tata ruang yang berkelanjutan, zona-zona ekonomi dapat diarahkan ke wilayah yang dampaknya lebih sedikit terhadap ekosistem, seperti kawasan non-hutan.

2. Pemantauan Lingkungan Secara Ketat dengan Teknologi Modern

Teknologi seperti pemetaan udara dan satelit dapat menjadi alat efektif bagi pemerintah daerah untuk memantau kondisi lingkungan secara real-time. Kepala daerah dapat mengalokasikan anggaran untuk memanfaatkan teknologi ini guna mendeteksi kerusakan lingkungan sejak dini. Pemantauan secara berkala juga memungkinkan intervensi segera jika terdapat pelanggaran lingkungan.

3. Menggalakkan Program Reboisasi dan Restorasi Ekosistem

Kebijakan reboisasi dapat diterapkan sebagai langkah pemulihan bagi kawasan-kawasan yang telah terdampak eksploitasi. Kepala daerah dapat mendorong perusahaan yang bergerak dalam bidang ekstraksi SDA untuk berpartisipasi dalam program penghijauan sebagai bentuk tanggung jawab sosial mereka. Melalui kerja sama ini, lahan yang rusak bisa kembali pulih, sehingga menjaga keseimbangan lingkungan untuk generasi mendatang.

4. Menggalakkan Kebijakan Pertambangan Berwawasan Lingkungan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun