Mohon tunggu...
Romeo Saru
Romeo Saru Mohon Tunggu... Administrasi - ASN / Gemar literasi/ Kota Sorong Papua Barat Daya /

"Perbedaan antara sesuatu yang tidak mungkin dan yang mungkin, terletak pada cara berpikir seseorang" -Haryanto Kandani-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tidak Lagi Prioritas? Mengapa Semakin Banyak Orang Menunda atau Menolak Pernikahan

11 November 2024   16:50 Diperbarui: 11 November 2024   16:58 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menolak sumber gambar : istock.com

Nilai-nilai tentang pernikahan dan keluarga juga mengalami perubahan. Jika dulu pernikahan dipandang sebagai satu-satunya jalan menuju kebahagiaan dan keamanan, kini pandangan tersebut telah berubah. Kebahagiaan kini dilihat sebagai sesuatu yang bisa dicapai melalui berbagai cara, bukan hanya melalui pernikahan. 

Generasi muda lebih terbuka dengan konsep keluarga yang beragam, mulai dari hidup sendiri, hingga memilih untuk tidak memiliki anak. Dukungan sosial dan penerimaan atas perbedaan pilihan hidup ini membuat mereka lebih percaya diri untuk menempuh jalan yang tidak konvensional.

Bagaimana Tren Ini Mengubah Masyarakat?

Dengan semakin banyaknya orang yang menunda atau memilih untuk tidak menikah, masyarakat pun mengalami perubahan. Struktur keluarga menjadi lebih beragam, dan norma-norma yang dulu dianggap mutlak kini semakin fleksibel. 

Dampak lainnya adalah penurunan angka kelahiran, yang berdampak pada struktur demografis masyarakat. Di sisi lain, semakin banyak orang yang fokus pada pengembangan diri dan kontribusi sosial, yang dapat memberikan manfaat positif bagi komunitas di sekitarnya. Tren ini menunjukkan bahwa kebahagiaan tidak hanya bisa ditemukan dalam pernikahan, tetapi juga melalui pencapaian pribadi dan relasi sosial yang lebih luas.

Kesimpulan

Penundaan pernikahan atau keputusan untuk tidak menikah bukanlah tanda hilangnya nilai pernikahan, melainkan cerminan dari nilai-nilai baru yang diusung oleh generasi sekarang. 

Karir, kebebasan pribadi, dan pencapaian hidup menjadi prioritas yang dianggap lebih penting bagi sebagian besar orang. Pada akhirnya, pilihan hidup ini adalah bentuk ekspresi dari apa yang mereka yakini sebagai sumber kebahagiaan sejati.

Bagaimana pendapat Anda? Apakah menurut Anda pernikahan tetap menjadi hal yang penting, ataukah kebahagiaan bisa diraih tanpa harus menikah? Yuk, bagikan pandangan Anda di kolom komentar dan mari berdiskusi lebih jauh!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun