Teori Flat Earth: Kenapa Sebagian Orang Percaya Bumi Itu Datar?
Di era modern dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat, kita mungkin menganggap bahwa teori Bumi datar adalah mitos masa lalu. Namun, anehnya, kepercayaan bahwa Bumi berbentuk datar masih hidup di berbagai belahan dunia, bahkan memiliki pengikut yang semakin vokal di era media sosial. Apa sebenarnya yang membuat teori ini masih bertahan? Mari kita menelusuri beberapa alasan di balik kepercayaan ini dan bagaimana mereka tetap relevan di kalangan tertentu.
1. Awal Mula Teori Flat Earth
Sejak ribuan tahun lalu, manusia mengembangkan gagasan bahwa Bumi adalah pusat alam semesta dan berbentuk datar, dikelilingi langit yang menutupi seperti kubah. Kepercayaan ini tersebar luas di antara masyarakat kuno, mulai dari Mesir hingga Yunani. Baru di abad pertengahan teori-teori astronomi modern, terutama dari Copernicus dan Galileo, mulai menggantikan pandangan ini.
Namun, pada tahun 1956, Samuel Shenton mendirikan International Flat Earth Research Society di Inggris, menghidupkan kembali kepercayaan ini. Setelahnya, teori Flat Earth sempat meredup sebelum akhirnya bangkit kembali di era digital.
2. Alasan di Balik Kepercayaan Bumi Datar
Meskipun bukti ilmiah menyatakan sebaliknya, beberapa orang tetap percaya pada teori Bumi datar. Beberapa alasan yang sering dikemukakan antara lain:
Skeptisisme terhadap Otoritas Ilmu Pengetahuan: Sebagian pengikut teori Flat Earth percaya bahwa institusi seperti NASA dan pemerintah menyembunyikan kebenaran demi kepentingan tertentu. Mereka merasa bahwa institusi ini tidak sepenuhnya transparan dan berusaha mengontrol informasi.
Pengalaman Penglihatan Pribadi: Banyak penganut Flat Earth mendasarkan keyakinan mereka pada apa yang mereka lihat sendiri. Bagi mereka, Bumi tampak datar saat dilihat dari cakrawala, dan pengalaman visual ini lebih meyakinkan dibandingkan teori ilmiah yang abstrak.
Teori Konspirasi: Teori Flat Earth sering kali terkait dengan kepercayaan konspirasi yang lebih besar, seperti New World Order (Tatanan Dunia Baru). Beberapa percaya bahwa bentuk Bumi yang bulat adalah bagian dari konspirasi global untuk mengendalikan cara pandang manusia tentang dunia.