Mohon tunggu...
Romeo Saru
Romeo Saru Mohon Tunggu... Administrasi - ASN / Gemar literasi/ Kota Sorong Papua Barat Daya /

"Perbedaan antara sesuatu yang tidak mungkin dan yang mungkin, terletak pada cara berpikir seseorang" -Haryanto Kandani-

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Investigasi Thailand dan Malaysia terhadap Anggur Shine Muscat

30 Oktober 2024   06:52 Diperbarui: 30 Oktober 2024   06:55 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Investigasi Thailand dan Malaysia Terhadap Anggur Shine Muscat: Di Mana Peran Badan Karantina Pangan Kita?

Berita yang datang dari Thailand dan Malaysia mengenai anggur Shine Muscat impor yang terkontaminasi residu pestisida berbahaya kembali menggugah perhatian kita. 

Menurut laporan CNN, hasil investigasi kedua negara tersebut menunjukkan adanya zat kimia beracun dalam produk yang banyak digemari ini. Temuan ini tentunya membuat kita bertanya-tanya: bagaimana sebenarnya pengawasan produk impor di Indonesia? Apakah produk yang masuk ke negara kita sudah terjamin keamanannya?

Di tengah lonjakan impor pangan yang semakin masif, peran Kementerian Pertanian, khususnya Badan Karantina Pangan, menjadi sangat krusial. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab terhadap pengawasan dan karantina produk pangan impor, Badan Karantina seharusnya menjadi benteng utama yang melindungi masyarakat dari bahaya pangan yang tidak aman. 

Namun, kasus di negara tetangga ini menimbulkan kekhawatiran: apakah standar pengawasan kita sudah cukup ketat, ataukah ada celah yang memungkinkan produk dengan risiko tinggi masuk ke Indonesia?

Ketika produk pangan impor masuk tanpa pengawasan yang optimal, konsumenlah yang menjadi pihak paling rentan. Zat-zat kimia berbahaya dari residu pestisida bisa menyebabkan gangguan kesehatan serius, mulai dari gangguan sistem saraf hingga risiko kanker dalam jangka panjang. 

Dalam konteks ini, peran Badan Karantina bukan hanya sekedar mengawasi, tetapi juga menjadi penjaga utama kesehatan publik.

Mengapa kasus seperti ini justru terungkap di negara lain terlebih dahulu? Apakah ada perbedaan dalam kualitas standar pengawasan? Jika Thailand dan Malaysia mampu melakukan investigasi dan mengidentifikasi ancaman kesehatan dari residu pestisida, Badan Karantina Pangan kita harusnya bisa lebih proaktif dan terbuka dalam melakukan pengujian yang lebih ketat serta transparan. 

Dalam dunia yang semakin terhubung, setiap negara sudah selayaknya menerapkan standar internasional yang sama dalam pengawasan produk pangan, demi menjaga kesehatan dan keselamatan warganya.

Sebagai konsumen, masyarakat pun perlu lebih sadar akan pentingnya keamanan pangan. Kita harus terus mendorong pemerintah dan lembaga terkait agar berkomitmen memperketat pengawasan terhadap pangan impor. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun