Mohon tunggu...
Romeo Saru
Romeo Saru Mohon Tunggu... Administrasi - ASN / Gemar literasi/ Kota Sorong Papua Barat Daya /

"Perbedaan antara sesuatu yang tidak mungkin dan yang mungkin, terletak pada cara berpikir seseorang" -Haryanto Kandani-

Selanjutnya

Tutup

Politik

Permintaan Anggaran Rp20 Triliun dari Natalius Pigai: Perlukah Dana Fantastis untuk Kementerian HAM?

26 Oktober 2024   06:44 Diperbarui: 26 Oktober 2024   07:25 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah dilantik sebagai Menteri HAM, Natalius Pigai langsung menghebohkan publik dengan permintaan anggaran sebesar Rp20 triliun untuk kementeriannya. Jumlah fantastis ini segera menuai reaksi keras dari netizen dan berbagai kalangan, memicu perdebatan tentang prioritas anggaran negara dan efektivitas penggunaan dana publik.

Pigai beralasan bahwa anggaran besar ini diperlukan untuk menangani masalah HAM di Indonesia secara lebih menyeluruh, termasuk perlindungan terhadap kelompok rentan. Namun, sejumlah pihak mempertanyakan kelayakan angka tersebut di tengah situasi ekonomi negara yang masih menantang.

Kritik utama datang dari mereka yang menilai bahwa kementerian harus lebih efisien dengan anggaran yang tersedia. Beberapa juga khawatir apakah dana sebesar itu dapat dimanfaatkan secara tepat sasaran, sementara sebagian lainnya mendukung jika memang dana itu dialokasikan untuk memperbaiki situasi HAM yang mendesak.

Permintaan anggaran ini menciptakan percakapan yang menarik di masyarakat---apakah langkah ini akan benar-benar meningkatkan perlindungan HAM atau malah membebani keuangan negara?

Bagaimana tanggapan teman-teman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun