Mohon tunggu...
Romeo Saru
Romeo Saru Mohon Tunggu... Administrasi - ASN / Gemar literasi/ Kota Sorong Papua Barat Daya /

"Perbedaan antara sesuatu yang tidak mungkin dan yang mungkin, terletak pada cara berpikir seseorang" -Haryanto Kandani-

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hati yang Pilu

24 Oktober 2024   21:14 Diperbarui: 24 Oktober 2024   21:21 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hati yang Pilu

Di persimpangan jalan yang berliku,
Hati yang pilu terdiam kelu,
Menatap langit dengan tatapan hampa,
Mencari jawab di tengah dunia yang fana.

Kehidupan ini kadang tak ramah,
Menghadirkan luka di setiap langkah,
Air mata jatuh tanpa permisi,
Seperti hujan di malam yang sunyi.

Namun dalam kepedihan yang menghujam,
Ada kekuatan yang tak pernah padam,
Meski hati ini terluka dalam,
Masih ada harapan di ufuk terpendam.

Baca juga: Sepi untuk Menepi

Pilu ini bukan akhir cerita,
Ia hanya jeda dalam skenario semesta,
Karena setelah gelap yang mencekam,
Selalu ada terang yang perlahan datang.

Hati yang pilu, tetaplah bertahan,
Kau akan temukan kekuatan di tiap tekanan,
Sebab hidup tak selalu tentang bahagia,
Kadang, pilu adalah guru yang paling setia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun