Indonesia, dengan luas laut yang mencapai sekitar dua per tiga dari total wilayahnya, memiliki potensi besar untuk menjadi poros maritim dunia pada tahun 2045. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, dengan 17.000 pulau yang tersebar di antara dua samudra, Indonesia memiliki posisi geografis strategis yang menghubungkan rute perdagangan internasional antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.Â
Visi ini bukan hanya ambisi nasional, tetapi juga bagian dari upaya untuk mengoptimalkan potensi laut dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memperkuat peran Indonesia di kancah global.
1. Potensi Geografis dan Ekonomi Maritim
Keunggulan geografis Indonesia memberikan potensi besar untuk menjadi pusat perdagangan, transportasi, dan industri maritim. Laut Indonesia adalah jalur perdagangan yang sangat sibuk, dengan Selat Malaka sebagai salah satu jalur pelayaran terpadat di dunia. Pada tahun 2045, dengan memanfaatkan potensi ini, Indonesia dapat memainkan peran penting sebagai pusat distribusi logistik internasional.
Selain itu, sektor perikanan, pariwisata maritim, dan sumber daya kelautan lainnya juga menjadi potensi ekonomi yang bisa dikembangkan. Indonesia diperkirakan memiliki cadangan perikanan yang cukup besar dan sektor pariwisata bahari yang terus tumbuh. Dengan pengelolaan yang baik, sektor-sektor ini dapat berkontribusi signifikan pada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
2. Tantangan Infrastruktur dan Teknologi
Salah satu tantangan utama dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai poros maritim dunia adalah pembangunan infrastruktur maritim. Pelabuhan-pelabuhan utama harus diperluas dan ditingkatkan, termasuk dalam hal kapasitas angkut, teknologi navigasi, dan fasilitas penunjang lainnya. Indonesia harus membangun pelabuhan berkelas internasional yang mampu menyaingi Singapura dan Tiongkok dalam hal efisiensi dan kapasitas.
Pengembangan teknologi juga sangat penting, terutama di bidang digitalisasi logistik dan keamanan maritim. Dalam beberapa dekade ke depan, teknologi otomatisasi dan kecerdasan buatan (AI) akan mempengaruhi industri maritim. Indonesia perlu berinvestasi dalam pengembangan teknologi ini untuk memastikan bahwa negara dapat bersaing di era revolusi industri 4.0.
3. Peran Indonesia dalam Keamanan dan Stabilitas Regional
Sebagai poros maritim dunia, Indonesia juga harus memainkan peran yang lebih aktif dalam menjaga stabilitas keamanan di kawasan Asia Tenggara dan Indo-Pasifik. Laut Indonesia tidak hanya penting bagi perdagangan, tetapi juga merupakan jalur strategis bagi kepentingan militer dan keamanan global. Masalah seperti pembajakan, konflik teritorial, dan perburuan ikan ilegal adalah tantangan besar yang harus diatasi.