Mohon tunggu...
Rega Dwi Chandra Prasetiyo
Rega Dwi Chandra Prasetiyo Mohon Tunggu... -

Me, Family, Society, Public Administrator, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Bukti Cinta Tanah Air dengan Tidak Nyampah

31 Agustus 2015   20:50 Diperbarui: 31 Agustus 2015   20:50 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

[ilustrasi.(http://www.mediaindonesia.com/foto/3730/Sampah-Bertebaran)]Tulisan sederhana dalam menyadarkan diri kita lebih cinta tanah air. Bulan agustus telah berakhir. Serangkaian acara peringatan hari kemerdekaan di daerah-daerah dengan sukses dilaksanakan. Berbagai macam perlombaan, kesenian dihadirkan demi memeriahkan hari kemerdekaan RI yang ke 70. Namun dari kemeriahan perayaan tersebut masih menyisakan budaya masyarakat yang membuang sampah sembarangan.

kegiatan perlombaan ataupun pertunjukan kesenian yang ada diaerah-daerah dihadiri masyarakat dengan begitu meriahnya, antusias yang besar terhadap perayaan hari kemerdekaan sangat tinggi. Namun setiap diakhir kegiatan akan terlihat pemandangan yang jauh berbeda dengan diawal. Sampah banyak bertebaran dilokasi seperti di taman kota dan dijalanan.

Apa yang menjadi sulit bagi kita membuang sampah pada tempatnya?, mungkin dilokasi tersebut tidak tercukupinya tempat sampah yang disediakan oleh pihak penyelenggara kegiatan atau masyarakat yang malas untuk membuang sampah pada tempatnya. Kebanyakan mental masyarakat kalau sudah ada beberapa sampah di tempat yang bukan sebagai tempat sampah,  maka dengan tidak segan akan membuang sampah ditempat itu juga.

Sebetulnya kalaupun kita cuma membuang satu sampah bungkus makanan di lokasi yang bukan semestinya, tidak ada rasa risih dan bersalah karena kita hanya membuang satu saja. Tapi bila yang hadir beribu-ribu orang, lantas ada ribuan sampah plastik yang bertebaran. Kejadian ini penulis alami ketika beberapa hari yang lalu menghadiri acara pawai karnaval di salah satu kabupaten di jawa timur yang tiap tahunnya dilaksanakan acara tersebut. Namun tiap tahunnya pun akan menyisakan sampah-sampah yang bertebaran di sepanjang jalan. Pemandangan yang menakjubkan terlihat beribu-ribu orang antusiasnya menyaksikan pawai karnaval, di akhir acarapun terdapat pemandangan yang lebih menakjubkan yaitu beribu-ribu sampah bertebaran dijalanan.

Jika dilihat tempat sampah dilokasi acara sudah ada namun sangat kurang jika dibanding dengan jumlah masyarakat yang hadir, serta letaknya yang susah dijangkau. Sebetulnya wajar tempat sampah berada di pinggir trotoar, mungkin yang terjadi ada rasa malas untuk melangkah membuang pada tempatnya.

Pedagang yang berjualanpun juga tidak menyediakan tempat sampah. Seharusnya pihak penyelengara dapat memperhatikan hal kecil ini. Pedagang dilokasi bisa dikoordinasikan untuk menyediakan tempat sampah sendiri atau di distribusikan tempat sampah oleh pihak penyelenggara. Pemerintah setempat juga memperhatikan hal tersebut, setiap ada kegiatan yang menghadirkan banyak orang terutama pada kegiatan hari kemerdekaan harus memperhatikan kebersihan dan kerapian. Terkadang tumbuh-tumbuhan atau taman kota menjadi korbannya sampai rusak dan tumbuhannyapun mati.

Antusias tinggi masyarakat memperingati kemerdekaan indonesia sebagai tanda cinta tanah air masih belum sepenuhnya terlihat jikalau masih banyak sampah yang bertebaran di akhir acara. Bagaimana cara kita menajaga lingkungan dimulai dari hal sederhana, yaitu membuang sampah pada tempatnya.

Tahun depan dalam rangka perayaan hari kemerdekaan Indonesia yang ke 71, dapat jauh lebih baik dalam penyelanggaraan kegiatan terutama dalam hal kelestarian lingkungan. Jangan cuma kemeriahan yang didapat tapi perayaan hari kemerdekaan juga dapat menumbuhkan nilai cinta tanah air dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun