Mohon tunggu...
Rega Dwi Chandra Prasetiyo
Rega Dwi Chandra Prasetiyo Mohon Tunggu... -

Me, Family, Society, Public Administrator, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Makna Besar dari “Bangunlah Jiwanya Bangunlah Badannya untuk Indonesia Raya”

17 Agustus 2015   10:03 Diperbarui: 17 Agustus 2015   10:03 2683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dirgahayu Republik Indonesia yang ke 70. Menginjak usianya yang sudah berkepala 7 ini Indonesia tetap tegap gagah mewujudkan tujuannya, sebagaimana yang tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Tujuan yang mencakup tiga hal, yaitu:

  1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;
  2. Memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa;
  3. Ikut melaksankan ketertiban dunia.

Kemerdekaan yang diperoleh dari perjuangan pahlawan terdahulu dengan mengorbankan jiwa raganya menjadi tugas kita selanjutnya untuk mempertahankannya. Siapapun kita sebagai warga Negara Indonesia sudah menjadi kewajiaban untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Kontribusi yang dapat kita perbuat dalam ikut serta mempertahankan kemerdekan Indonesia, dengan diri kita sendiri untuk membangun jiwa dan ikut kesertaan kita membangun raga Indonesia.

“Bangunlah jiwanya bangunlah badannya untuk Indonesia Raya”. Sepenggal lagu Indonesia Raya yang didalamnya menyerukan untuk membangun jiwa dan badan. Tertulis dalam lagu Indonesia Raya yaitu membangun jiwanya kemudian membangun badan atau raganya. Makna tersebut memberikan pelajaran bagi kita semua bahwasanya yang dibangun terlebih dahulu dan utama adalah jiwa, jiwa bangsa Indonesia yang letaknya ada dalam diri kita.

Indonesia dengan kemajuan pembangunannya yang di gaungkan disana sini, menuntut untuk membangun badan. Pembangunan badan berupa fisik menjadi pencapaian Indonesia dalam mencapai salah satu tujuan nasional dalam memajukan kesejahteraan umum, tentunya dengan pengeluaran angggaran Negara yang triliunan.

Pembangunan fisik yang digaungkan tidak lebih hanyalah kondisi fisik negara ini, namun yang terpenting dan paling awal adalah untuk membangun jiwanya seperti sepenggal lagu Indonesia Raya. Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya untuk Indonesia Raya.

Membangun jiwa inilah yang pertama dan diutamakan, dan sangat sukar untuk dibangun karena untuk membangunnya ada pada setiap diri kita. Membangun jiwa bangsa yang paling utama melalui program diri kemudian didukung oleh program yang dibuat pemerintah. Menanamkan jiwa kebangsaan, cinta tanah air Indonesia dan memahami makna nilai-nilai Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan Bhinneka Tungal Ika merupakan program yang diwujudkan melalui diri kita sendiri. Kemudian bila itu telah kita bangun maka nantinya akan mempengaruhi cara berfikir dan cara bertindak kita dalam turut mewujudkan tujuan Negara Indonesia.

Bila dilihat dari konsep membangun jiwa kemudian badannya, saat ini apakah kita sadar bahwasanya kita masih saja terus membangun badan. Tragedi yang terjadi bila kita hanya mendahulukan membangun badan alhasil orang bekerja hanya untuk uang kemudian korupsi, pelajar menempuh pendidikan hanya untuk lulus kemudian mendapatkan ijazah, penguasa menciptakan aturan untuk menguntungkan diri dan golongannya. Lantas dimana letak pencapaiannya sebagai warga Negara Indonesia untuk mewujudkan tujuan nasional, alhasil yang diabangun badan hingga gemuk namun didalamnya tumbuh penyakit yang siap membunuhnya.

Pembanguna fisik yang diprogramkan oleh pemerintah lantas nantinya juga akan terbunuh bilamana penyakit-penyakit sudah bermunculan. Kemunculan penyakit diakibatkan jiwa kita yang tidak terbangun, sehingga terlihat kemegahan pembangunan fisik Indonesia tapi masyarakat tidak merasakan lagi sebagai Indonesia.

Hari kemerdekaan kali ini mari kita buat program diri untuk membangun jiwa, dapat kita mulai dari hal-hal kecil dan sederhana. Mungkin kalau kita disuruh nyanyi lagu Indonesia Raya akan keliru lirik atau bahkan lupa. Berapakali sih kita menyanyikan lagu Indonesia raya dalam setahun ini? Mungkin sekali saja yah, dihari ini. Jadi momen kemerdekaan yang ke 70 ini marilah kita buat program membangun jiwa dan bila kita ikut serta dalam upacara kemerdekaan hari ini, mulailah maknainya sebagai wujud kontribusi kita dalam membangun jiwa bangsa kemudian terus kita realisasikan dalam tindakan sesuai profesi kita. Sehingga pembangunan-pembangunan fisik yang terus bergerak cepat akan bermanfaat dan tetap Negara ini menjadi pribadinya sebagai Bangsa Indonesia. “Merdeka”.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun