Lebih Baik Ada Ujian Nasional atau Tidak?
Ujian Nasional (UN) telah lama menjadi topik perdebatan di Indonesia. Sebagai alat evaluasi standar pendidikan, UN memiliki tujuan mulia untuk mengukur capaian belajar siswa di tingkat nasional. Namun, dalam pelaksanaannya, UN juga sering menuai kritik. Jadi, apakah UN masih relevan di zaman sekarang?
Sisi Positif Ujian Nasional
Bayangkan seorang siswa di kota besar dan seorang siswa di pelosok desa. Dengan Ujian Nasional, keduanya diukur menggunakan standar yang sama. Ini memberikan kesempatan bagi pemerintah untuk melihat di mana letak kesenjangan pendidikan dan berupaya memperbaikinya. Tidak hanya itu, bagi banyak siswa, UN menjadi tantangan yang memotivasi mereka untuk belajar lebih keras dan menunjukkan kemampuan terbaik mereka.
UN juga bukan sekadar soal lulus atau tidak. Data yang dihasilkan berfungsi sebagai cermin bagi kurikulum dan metode pengajaran. Jika ada hal yang perlu diperbaiki, bukankah kita bisa mengetahuinya dari hasil UN? Dengan cara ini, UN menjadi alat penting untuk memperbaiki pendidikan secara keseluruhan.
Sisi Negatif Ujian Nasional
Namun, pernahkah Anda mendengar cerita siswa yang menangis karena takut tidak lulus UN? Tekanan ini nyata dan sering kali mengganggu kesehatan mental mereka. Bagi sebagian siswa, UN terasa seperti beban yang terlalu berat. Apalagi, tidak semua sekolah di Indonesia memiliki fasilitas yang sama. Bagaimana mungkin siswa yang belajar di sekolah tanpa listrik bisa bersaing dengan mereka yang punya akses internet cepat?
Selain itu, banyak guru yang akhirnya hanya fokus pada latihan soal UN. Padahal, bukankah pendidikan seharusnya mengajarkan kita untuk berpikir kritis dan kreatif? Jika pembelajaran hanya soal menghafal dan mengejar nilai, apa yang sebenarnya kita pelajari?
Jika Ujian Nasional dianggap tidak lagi relevan, apa yang bisa kita lakukan? Salah satu jawabannya adalah penilaian berbasis sekolah (PBS). Dengan pendekatan ini, guru memiliki keleluasaan untuk menilai siswa berdasarkan tugas, proyek, dan ujian lokal. Atau, bagaimana jika kita mencoba pendekatan portofolio? Setiap siswa bisa mengumpulkan karya mereka selama masa sekolah, sehingga menunjukkan perkembangan mereka secara nyata.
Ada juga asesmen kompetensi minimum (AKM) yang lebih fokus pada literasi, numerasi, dan kemampuan berpikir kritis. Bukankah ini lebih sesuai dengan kebutuhan di era sekarang? Dengan pendekatan seperti ini, kita bisa menilai siswa dengan cara yang lebih holistik.
Menurut saya, Ujian Nasional lebih baik tetap diterapkan di indonesia, Memang Di negara jepang, jerman, amerika serikat, Finlandia, Australia, dan yang lainnya Ujian Nasional tidak ada, bisa dilihat negara negara yang tidak memberlakukan Ujian Nasional adalah negara negara maju tetapi indonesia masih negara berkembang, kondisi belajar ,fasilitas, serta manusia-nya juga berbeda, saya pernah bersekolah di sekolah swasta, apa yang dipikirkan siswa siswi nya ? apa mereka takut ga lulus sekolah ? tidak ada rasa ketakutan untuk tidak lulus sekolah, dan tidak ada tekanan untuk belajar karna Ujian Nasional tidak ada. Jikalau tidak ada Ujian Nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas Pendidikan, menurut saya tidak seperti itu, jika saya lihat anak anak SD kelas 5 sampai kelas 6, mereka masih ada yang tidak bisa membaca maupun berhitung, sangat miris sekali, dan berbanding terbalik terbalik Ketika saya masih beranjak di kelas 5 dan 6, saya dan teman teman selalu berusaha untuk belajar lebih giat untuk siap menghadapi Ujian Nasional agar mendapat nilai lulus yang baik supaya dapat diterima di sekolah favorit dijenjang selanjutnya. Jika pembelajaran waktu itu hanya soal menghafal dan mengejar nilai, dan tujuan dihapuskannya Ujian Nasional agar pembelajaran bisa menerapkan dan lebih fokus pada literasi, numerasi, dan kemampuan berpikir kritis, menurut saya ketika di lapangan sekarang tidak seperti itu. Ujian Nasional bukan soal menghafal, mereka juga dituntut untuk memahami agar mereka bisa menyelesaikan soal yang keluar nanti Ketika Ujian Nasional karna Ujian Nasional yang akan di ujiankan juga pasti berbeda, disini mereka belajar literasi dapat, numerasi dapat, berpikir kritis juga dapat, dan soal mengejar nilai menurut saya Ketika kita ada sesuatu yang harus dikejar, kita jadi bergerak dan lebih giat belajar untuk meningkatkan kemampuan kita, dan mendapatkan nilai yang bagus. Dengan memberlakukan Ujian Nasional Kembali, maka siswa akan sadar dan akan bergerak untuk belajar dan berkembang, Â sesuai dengan tujuan bangsa untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya.