Pada sebuah perusahaan atau organisasi, dibutuhkan pengelolaan atau manajemen secara optimal. Manajer perlu memahami pengetahuan manajemen yang sifatnya mendasar sehingga manajer mampu menerapkannya dengan baik dalam perusahaan yang ia pimpin. Dengan pemahaman yang ia ketahui akan sangat membantu ketika mengerjakan berbagai tugas yang menjadi tanggung jawabnya sebagai langkah agar tujuan dalam organisasi dapat tercapai. Kunci dari kesejahteraan anggota perusahaan terletak dari manajemen yang baik. Dan kunci dalam manajemen yaitu manajer yang mampu megetahui dan memahami peran penting para pihak yang mendukung tujuan dalam perusahaan tersebut dapat tercapai dengan optimal.
Hal kedua yang menjadi perhatian selain dari proses manajemen pada suatu organisasi atau perusahaan yaitu kinerja. Kinerja dalam suatu perusahaan merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Hal ini dikarenakan kinerja adalah hasil dari capaian kerja dan evaluasi atas kerja seseorang yang ikut memberikan perannya dalam dunia kerja yang disebut dengan perusahaan. Dengan demikian kinerja juga memerlukan manajemen, supaya perolehan hasil berdasarkan kinerja para karyawan mampu mencapai target yang telah perusahaan tetapkan sebelumnya. Dengan dilaksanakan manajemen kinerja maka akan memberikan manfaat pada perusahaan itu sendiri, secara kelompok, dan pribadi.
Pembentukan suatu perusahaan menurut Ma'arif (2014) yaitu agar tujuan organisasi dapat tercapai. Tercapainya tujuan perusahaan menunjukkan capaian kerja berupa prestasi kerja yang telah dilakukan dan menunjukkan kinerja organisasi. Perolehan hasil kerja dalam perusahaan yaitu dari beberapa rangkaian kegiatan yang telah dikerjakan. Rangkaian kegiatan tersebut meliputi mengelola sumber daya dalam perusahaan dan proses dalam melaksanakan kerja yang dibutuhkan agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Untuk menjamin supaya kegiatan yang dilakukan mampu mencapai hasil yang ditentukan, maka dibutuhkan langkah dalam manajemen untuk melaksanakan kegiatannya. Sehingga, manajemen kinerja pada hakikatnya yaitu pengelolaan aktivitas organisasi secara menyeluruh agar tujuan organisasi dapat tercapai sebagaimana mestinya sesuai dengan yang telah ditentukan.
Manajemen kinerja tidak hanya memberikan manfaa terhadap perusahaan itu sendiri melainkan juga terhadap manajer perusahaan dan secara pribadi. Nursam (2017) menjelaskan bahwa manfaat manajemen kinerja terhadap organisasi diantaranya antara tujuan organisasi terhadap tujuan secara tim dan pribadi dapat sesuai, dapat melakukan perbaikan kinerja, memotivasi karyawan, perbaikan pada proses pengembangan dan pelatihan, mendukung nilai-nilai inti yang dalam perusahaan, komitmen yang dapat ditingkatkan, keterampilan dasar yang dapat ditingkatkan, mengusahakan perbaikan dan pengembangan berkelanjutan, mengusahakan basis perencanaan karier, membantu menahan pekerja terampil agar tidak pindah, mendukung inisiatif kualitas total dan pelayanan pelanggan, mendukung program perubahan budaya. Selanjutnya manfaat manajemen kinerja bagi manajer yaitu memperbaiki kinerja secara tim dan individu, mengupayakan klarifikasi kinerja dan harapan perilaku, memberikan penawaran kesempatan menggunakan waktu dengan maksimal, mengupayakan reward non-finansial terhadap para staff, memberikan bantuan terhadap karyawan yang mempunyai kinerja yang rendah, proses motivasi dan pengembangan tim, mengusahakan kerangka kerja untuk meninjau ulang kinerja dan tingkat kompensasi, dan mendukung kepemimpinan. Dan terakhir, manfaat manajemen kinerja bagi individu, diantaranya peran dan tujuan yang diperjelas, mendorong dan mendukung agar performa baik, membantu pengembangan kemampuan dan kinerja, peluang menggunakan waktu secara berkualitas, dasar objektivitas dan kejujuran untuk mengukur kinerja, dan memformulasi tujuan dan rencana perbaikan cara bekerja dikelola dan dijalankan.
Seiring perkembangan dunia kerja di era sekarang menimbulkan persaingan perusahaan juga semakin berkembang untuk memperoleh sumber daya manusia yang mempunyai kualitas tinggi dan menguntungkan bagi perusahaan, dengan demikian untuk melaksanakan organisasi target dan sasaran dapat tercapai sesuai dengan yang diinginkan. Namun hal tersebut justru tidak sesuai dengan perolehan hasil yang karyawan capai, kadang karyawan hanya diberikan tuntutan untuk melakukan pekerjaan dengan optimal namun penghasilan yang diperoleh justru tidak sesuai dengan apa yang diinginkan, akhirnya terdapat karyawan yang rata-rata kurang sejahtera dan justru malah membuat pemimpin perusahaan semakin sejahtera tanpa melihat karyawan yang bekerja sejahtera atau tidak. Supaya karyawan mampu bekerja dengan maksimal dan sesuai dengan apa yang telah perusahaan tetapkan tanpa adanya persoalan yang membuat karyawan kurang dalam bekerja sehingga dalam perusahaan tersebut memerlukan suatu dorongan ataupun faktor yang dapat menciptakan karyawan yang bekerja dapat nyaman dan hasil yang diperoleh sesuai dengan kinerjanya maka dibutuhkan peningkatan kinerja. Peningkatan kinerja yaitu perkembangan dari suatu hasil pekerjaan dari pekerjaan yang telah dilakukan pada waktu lalu dengan harapan memperoleh hasil yang lebih memuaskan dari pada sebelumnya dan berharap bahwa perusahaan agan puas dengan kinerja yang telah dilakukan dikarrenakan tujuan dalam perusahaaan telah tercapai.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan pada suatu perusahaan yaitu kepemimpinan, kepribadian, budaya, motivasi, pelatihan dan pengawasan (Firman : 2014), secara dasar dalam mencapai tujuan organisasi sangat dipengaruhi oleh prestasi atau kinerja para individu dalam suatu organisasi, baik secara sendiri-sendiri maupun secara kelompok. Prestasi seseorang dapat diketahui dengan lebih jelas apabila telah dilakukan evaluasi atau penilaian. Menurut Handoko dalam Firman (2014) menjelaskan pengertian penilaian prestasi kerja (performance appraisal) adalah proses melalui mana organisasiorganisasi mengevaluasi atau menilai prestasikerja karyawan dan kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka
Faktor yang mempengaruhi kinerja salah satunya yaitu kompetensi. Kompetensi adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam menjalankan suatu pekerjaan secara baik dan mempunyai beberapa keunggulan yang dikaitkan pada beberapa hal yaitu kemampuan, sikap, dan pengetahuan. Kompetensi dapat merupakan dimensi perilaku keahlian atau keunggulan seorang pemimpin atau staf yang mempunyai keterampilan, pengetahuan dan perilaku yang baik. Menurut Anjani (2019) menjelaskan bahwa seorang karyawan yang mempunyai kompetensi yang tinggi akan menghasilkan kinerja yang tinggi pula. Salah satu langkah yang dapat dilaksanakan agar kinerja karyawan dapat meningkat yakni melalui peningkatan dari segi kompetensi karyawan. Hal ini dikarenakan dengan kompetensi karyawan yang semakin tinggi sehingga kan berpengaruh terhadap kinerja kayawan yang tinggi pula. Kompetensi mampu memengaruhi kinerja dikarenakan ketika seseorang mempunyai kompetensi yang tinggi sehingga kinerja karyawan akan dapat tercapai sesuai hasil yang telah ditentukan. Begitupun sebaliknya jika kompetensi karyawan rendah atau keahlian yang dimilikinya tidak sesuai sehingga untuk mencapai kinerja akan susah.
Pertama, tentang pengetahuan dalam menjalankan tugas-tugasnya belum dapat secara maksimal. Contohnya pengetahuan pada karyawan tentang berbagai produk yang belum dikuasainya. Pengetahuan karyawan di bidang umum masih sering dikatakan kurang, misalnya masih kurangnya pelayanan yang diberikan mengenai perusahaan yang belum diketahui dan masih menanyakan ke atasannya. Kedua, mengenai kemampuan dalam mengelola serangkaian tugas yang berbeda masih rendah. Seperti contohnya pada saat karyawan staf kredit memasukan data kredit sering terjadi kesalahan sehingga, harus di revisi berulang-ulang dan menghabiskan waktu lama dalam penyelesaian laporan keuangan, kemampuan karyawan dalam beradaptasi dengan lingkungan di tempat kerja masih kurang, kemampuan dalam memberikan pelayanan terhadap calon kreditur, kemampuan dalam melayani calon nasabah masih lambat.Ketiga, mengenai keterampilan dalam mengambil tindakan, keterampilan dalam mengidentifikasi masalah-masalah yang akan dihadapi sehingga, tidak menanyakan lagi ke atasan yang membuat waktu lama, keterampilan dalam memelihara kenyamanan lingkungan di tempat kerja. Belum direalisasikan dengan baik. Keterampilan dalam beradaptasi dengan lingkungan ditempat kerja. Seperti contoh tidak adanya tegur sapa antar karyawan yang lainnya.
Faktor lain yang sering dihubungkan dengan kinerja karyawan adalah motivasi. Motivasi didefinisikan sebagai suatu penggerak atau dorongan dalam diri manusia yang dapat menimbulkan, mengarahkan, dan mengorganisasikan tingkah laku. Arah perilaku merupakan perilaku yang dipilih seseorang dalam bekerja, diukur melalui adanya keinginan untuk menyelesaikan pekerjaan dan ketaatan pada pertaturan. Tingkat usaha mengenai seberapa keras usaha seseorang untuk bekerja sesuai dengan perilaku yang telah dipilih, diukur melalui keseriusan dalam bekerja dan keinginan untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Tingkat kegigihan adalah seberapa keras karyawan akan terus berusaha untuk menjalankan perilaku yang telah dipilih, diukur melalui keinginan untuk mengembangkan keahlian dan memajukan perusahaan serta kegigihan bekerja meski lingkungan kurang mendukung. Melalui karyawan yang termotivasi, perusahaan dapat lebih mudah mencapai tujuannya karena karyawan akan secara sukarela bekerja dengan tingkat usaha yang maksimal, walau tanpa pengawasan dari atasan. Motivasi sendiri didefinisikan sebagai suatu penggerak atau dorongan dalam diri manusia yang dapat menimbulkan, mengarahkan, dan mengorganisasikan tingkah laku (Dwiyanti dkk : 2019).
      Manajemen kinerja memerlukan tujuan yang terukur dan jelas. Selanjutnya harus terdapat suatu mekanisme untuk melakukan evasluasi dan mengukur mengenai tujuan perusahaan yang tercapai. Adapun cara yang paling efektif agar manajemen kinerja (performance management) meningkat untuk meningkatkan kompetensi dan motivasi karyawan menurut Luhur (2014) yaitu :
- Penghargaan dan hukuman
- Pimpinan yang menghargai karyawan artinya memberikan penghargaan secara personal, yang merupakan wujud dari apresiasi dari prestasi yang telah dikerjakan dan merupakan bentuk dalam menghormati karyawan. Seperti layaknya suatu persaingan, perusahaan perlu untuk memberi karyawan suatu penghargaan atau hadiah (reward) dan pemberian hukuman (punishment) terhadap karyawan yang mempunyai prestasi dan terhadap karyawan yang melakukan kesalahan. Secara teknis, kegiatan ini dapat diadakan secara berkala dalam satu periode tertentu, dan tentu setelah melihat dan mengevaluasi kinerja masing-masing karyawan, sehingga kekonsistenan dan kontinuitas dapat memotivasi dan pemacu semangat yang efektif bagi para karyawan untuk berlomba-lomba meningkatkan performa.
- Pelatihan untuk Karyawan
- Agar dapat meningkatkan performa kerja karyawan yang dinilai kurang bagus, perusahaan jua perlu mengadakan training-pelatihan spesifik. pembinaan tersebut tidak hanya sekali pada masa training atau magang, tapi jua pada masa kerja para karyawan berlangsung. Adapun tahapan pembinaan tersebut berupa pemantauan (monitoring), pembinaan (coaching), serta pengembangan (development). Selain mempertinggi kinerja karyawan yang semula buruk sebagai apa yang dibutuhkan perusahaan, karyawan yang sudah memiliki kinerja baik yang mengikuti acara pembinaan tersebut pula akan semakin berkembang pengetahuan dan keterampilannya.
- Visi dan Misi Perusahaan Jelas
- Dalam menjalankan roda organisasi, perusahaan harus memiliki strategi yang jelas dalam upaya mewujudkan visi misinya. Kepada para karyawannya, perusahaan wajib mengenalkan company profile, aturan kerja, metode kerja, dan kontrak kerja yang berlaku menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan secara jelas dan terperinci. Dengan tujuan dan visi misi perusahaan yang segamblang ini, maka karyawan tidak akan menilai bahwa perusahaan tempat mereka bekerja tidak memiliki pijakan atau pendirian. Hal ini juga yang akan menghindarkan kedua belah pihak saling tuntut karena ketidakpuasan.
- Â Pembagian Kerja yang Terstruktur
- Dalam sebuah pekerjaan, seringkali karyawan satu dengan yang lain berebut satu pekerjaan yang sama atau malah saling lempar tanggung jawab. Hal ini bisa jadi karyawan yang tidak memahami job description dan/atau job description-nya yang tidak terstruktur atau rancu. Mengingat hal ini akan berdampak buruk, maka perusahaan wajib melakukan pembagian kerja dan mengedukasi karyawannya.
- Dedikasi Tinggi
- Menjadi puncak panutan dari para karyawan, wajib ada dedikasi tinggi berasal kepemimpinan yg kuat di taraf top managers yg nantinya akan menyampaikan model serta positive vibe bagi asal daya insan yg ada. seorang pemimpin yg menggunakan antusias mencintai pekerjaannya akan dengan simpel menyalurkan tenaga positif bagi karyawannya. pengabdian tinggi terhadap perusahaan bukan melulu seberapa keras seorang pemimpin bekerja, seberapa larut dia kembali kerja, namun dapat juga diwujudkan dengan sebagai pemimpin yg memiliki pemikiran kreatif dan inovatif. Atau paling tidak menjadi sosok yg inspiratif supaya bisa meningkatkan manajemen kinerja.
- Evaluasi Kerja
- Proses penilaian kinerja dilakukan selesainya pencapaian sasaran kinerja yg ditentukan dan hasil dijadikan umpan balik . dari yang akan terjadi evaluasi kinerja, perusahaan akan menerima evaluasi kinerja dan rekomendasi-rekomendasi supaya menjadi bahan pertimbangan pemugaran kinerja pada kemudian hari. dalam tahap penilaian, perusahaan semestinya melibatkan berbagai pihak agar evaluasi bisa obyektif.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI