Mohon tunggu...
Rega V Agustin
Rega V Agustin Mohon Tunggu... -

Ketika kegagalan datang jadikan itu sebagai fase istirahat untuk mencapai puncak kesuksesan.Kesuksesan tidak hanya dapat diraih dengan usaha dan do'a kita namun itu semua atas kehendak-Nya,jangan futur menjadikan kita terpuruk.Lihatlah ke atas untuk memberikan motivasi dan lihatlah ke bawah agar kita tak henti bersyukur atas segala karunia-Nya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Revolusi Pasca Kampus

14 Juni 2016   13:39 Diperbarui: 14 Juni 2016   13:45 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap mahasiswa menginginkan lulus tepat pada waktunya tetapi pada realitanya terkadang banyak pilihan dan kondisi yang membuat rencana tersebut menjadi mundur. Hal ini tentunya bukan menjadi masalah besar terhadap diri seseorang tersebut karena setiap orang tentu tahu konsekuensi yang akan ditempuh akibat dari pilihan aktivitas-aktivitas yang ditekuni. Walau terlambat, sudah pasti keterlambatan tersebut juga mempunyai batasannya. 

Semua orang punya prosesnya masing-masing maka ketahuilah itu, dan  dukunglah teman, sahabat, atau keluarga yang sedang berjuang bukan malah menyudutkan pada hasil saja. Setelah selesai menuntaskan amanah orang tua di Perguruan Tinggi alias lulus, mahasiswa akan mendapatkan tantangan baru lagi yaitu revolusi pasca kampus. Revolusi merupakan proses perubahan yang terjadi secara cepat dengan atau tanpa proses kekerasan atau kesukaran. Begitulah dunia pasca kampus seperti sebuah revolusi. Mau tidak mau kita akan mengikuti alunan tersebut.

Pertama, tentang persepsi masyarakat terhadap lulusan setingkat Strata 1 bisa dengan mudah mendapatkan semua pekerjaan dikantoran. Tapi pada kenyataannya tidak bukan? Karena setiap instansi atau perusahaan punya spesifikasi masing-masing. Sehingga membutuhkan tenaga kerja yang sesuai bidang pengembangan perusahaan tersebut. 

Kalau saja benar apa yang dikatakan oleh sebagian besar masyarakat, maka menjadi tidak sulit mencari pekerjaan. Kita sebagai orang yang paham bisa menjelaskan dengan baik dari lingkup keluarga dulu tentang persesi tersebut bahwa kurang tepat. Penjelasan ini bertujuan agar keluarga tidak terpengaruh orang dengan kabar-kabar yang tidak mengenakan. Darimana datangnya persepsi masyarakat tersebut? Jawabannya dari ketidaktahuan yang diubah menjadi sebuah pebenaran realita.  

Bila kurang berkenan cukup didengarkan dan direnungkan saja sebagai pembelajaran. Meluruskan pada realita sesungguhnya bahwa perusahaan saat ini sangat rinci dalam menetapkan kualifikasi sehingga para pendaftar juga harus jelih dalam mendaftarkan dirinya. Perhatikan persiapan saat melakukan seleksi karena semakin tinggi pendidikan orang tersebut tentunya punya tingkat seleksi yang lumayan sulit. Jangan sesekali menganggap remeh apapun prosesnya, jalani dengan seksama kalau perlu tulislah hal yang penting seusai seleksi agar dapat menjadi pembelajaran diri maupun orang lain nantinya. Bila belum mendapat kesempatan untuk lulus seleksi setidaknya bisa jadi pedoman kelak kita mendaftar kembali diperusahaan tersebut.

Revolusi yang terjadi kadang bisa sesuai rencana tapi terkadang juga tidak. Maka dari itu bersiaplah. Rintangan kadang menghadang tapi bagaimana kita mengelola rintangan tersebut menjadi sebuah kekuatan untuk maju. Merasa jatuh dan terpuruk pasti pernah ketika kejenuhan melanda saat yang dikejar baik studi maupun karir tak kunjung dapat. Mereschedule planning menjadi solusi sementara. Idealita yang kuat saat dikampus memang perlu dipertahankan tetapi bukan berarti menjadi boomerang bagi diri sendiri. 

Coba sesuaikan dengan realita dan tetap kuatkan prinsip yang baik. Pilihan untuk bekerja atau studi terlebih dahulu tidak ada yang salah, asalkan kita memahami tujuan yang akan kita  pilih. Apabila keadaan terpuruk menerpa maka segeralah untuk bangkit dan mencoba lagi. Jangan takut gagal, istirahatlah sejenak sambil bermuhasabah. Perjalanan setiap orang tentu akan terus berjalan sampai ditetapkan oleh Allah SWT untuk kembali kepada-Nya. Selama itu juga kita harus terus berproses untuk menjadi manusia yang lebih baik. Terjun  langsung pada masyarakat membuat kita harus siap untuk bertahan hidup sama seperti dahulu ketika kuliah. Hidup adalah pilihan maka pilih dan usahakan dengan optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun