Mohon tunggu...
Refo Torai
Refo Torai Mohon Tunggu... -

@sedang belajar menulis@

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mawar Putih

29 Oktober 2011   15:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:18 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

****

Sang Tuhan mencipta, mengkreasi,

menitip, merawat, membiarkan

Ia tumbuh kembang, menjadi apa adanya,

menemu bentuk jati identitas,

Ia yang kuberi nama “Mawar Putih”…

****

Ia terlahir putih seputih salju yang gemar

merengkuh dingin alam kutub utara,

Ia bagai pasir cerah tak bernoda yang

membiaskan aura ketenangan,

Ia mawar putih yang beranjak tegak

mengukur kaki langit...

****

Ia menjadi mawar putih karena hatinya,

Relungnya tulus, jujur, mau iklas, menebar kasih,

suka insaf, peduli, merasa apa yang dirasa yang lain,

Ia memang putih hanya tak selalu putih, sesekali bernoda,

Tapi ia tak membiarkan hati putih selalu terperangkap

titik-titik dan noda-noda hitam itu,

Ia kerap tak jeda membilasnya biar tetap tinggal putih

hingga akhirnya beranjak meninggalkan dunia indah fana ini,

Bersua suka dengan Sang Tuhan asal segalanya…..

****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun