“mawar, semak belukar sibakan indah alam, merambah jalar tumbuh tegak, menyeruakkan kembang aneka warna, merangsek keluarkan aura sihir, sihir magis penuh pesona, pesona apa adanya, mengikat pikat siapa saja, ya siapa saja”
****
“mawar, cantik daya tarik alamiahnya menjadi kata, mawar kata, kata simbolis, simbolis yang menjadi raga cinta, kasih sayang, rasa hormat, tulus rasa, lemah lebut, rendah hati, kesejatian maksud, aroma romantis, suci bersih, sungguh benar, tunduk pukau, asa sahabat”
****
“mawar, mawar kata, tak cukup berada pada awang simbolis, gasing dia dibiarkan di sana, aus makna ditinggal duduk pada pigura penjara wicara, mari letak erat di dalam diri sini, di laku tindak, mentahtanya menjadi roh jiwa yang menghias indah kita, ya dunia kita.”
Note: sumber gambar dari google
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H