Mohon tunggu...
Reformasi Dua
Reformasi Dua Mohon Tunggu... -

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi tentang Koruptor

28 Februari 2013   02:24 Diperbarui: 4 April 2017   18:30 13620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KORUPTOR……
Kau tega menghisap keringat rakyat.
Kau mengembat haknya rakyat.
Kau tega mengkianati rakyat.
Kau tega sakiti hati rakyat.

Nampaknya kau beriman,
ternyata budaknya setan.
Nampaknya kau alim.
ternyata engkau maling.

Nampaknya kau khusuk.
ternyata hatimu busuk.
Katanyanya beragama
ternyata topeng belaka.

Koruptor lebih sadis dari teroris.
Koruptor lebih bahaya dari narkoba.
Koruptor lebih jahad dari penjahad.
Koruptor bikin rakyat menderita.

Koruptor tak pantas, dapat remisi.
Koruptor tak pantas, diberi grasi.
Koruptor tak pantas, dikasiani.
Koruptor pantasnya dihukum mati.


Salam

Reformasi Dua

Emmmuuuachh..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun