Mohon tunggu...
Refnida Refnida
Refnida Refnida Mohon Tunggu... -

Guru Matematika di MA Assalamah Pati

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hakikat Diklat

23 September 2013   12:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:31 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ada yang mengelitik nuraniku.

Hakikat Diklat? Salah satu tujuan dilaksanakannya Diklat adalah untuk meningkatkan kompetensi. Kompetensi siapa...?

Apakah guru PNS yang tidak banyak kendala, atau guru-guru atau sekolah swasta (daerah tertinggal) yang serba penuh keterbatasan...?

Dari pengalaman dan dari data-data yang saya lihat dan baca, perekrutan diklat lebih dominan guru-guru PNS yang notabene ingin mengejar credit point kenaikan pangkat, (mungkin ada juga yang murni peningkatan kompetensi demi muridnya). Sangat beda dengan guru-guru swasta yang tidak ada terpengaruh dengan kridit point/kenaikan pangkat, atau tepatnya lebih murni ingin meningkatkan kompetensi demi murid-murid tercintanya yang penuh keterbatasan juga.

Kendala dan keterbatasan yang saya maksud disini adalah sekolah swasta non favorit dan non profit. Sekolah seperti ini lebih tepat diibaratkan bengkel-bengkel antik. Jika berhasil mengantarkan murid-muridnya yang berasal dari buangan sekolah negeri, jadi bisa dibayangkan betapa sulitnya kami para guru-guru swasta merangkul mereka untuk mau bersekolah saja sudah syukur.

Kenapa saya bisa bicara seperti ini, tidak lepas dari pengalaman. Murid-muridku kebanyakan dari warga kurang mampu dan salah pergaulan juga lingkungan. Untuk mengajak mereka mau kesekolah saja harus dengan berbagai upaya, mulai dengan cara yang mudah yaitu diberi beasiswa sampai dengan mencari mereka di warung dan rumahnya. Disela-sela perjuangan merangkul murid, kami guru-guru swasta juga berkeinginan meningkat kompetensi. Kendalanya jangan ditanya, selain harus dengan biaya sendiri dan tanpa/kurang dukungan dari pemegang jabatan.

Memang delema juga kalo guru swasta yang banyak keterbatasan dituntut seoptimal guru-guru yang sudah dapat fasilitas, mereka jelas ketinggalan.

Tapi kalo mereka tidak dirangkul, apa tidak akan terus ketinggalan. smoga ini bisa jadi bahan renungan buat penyelenggara Diklat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun