Ternyata, posisi jari saat mengulek dipercaya memiliki pengaruh terhadap cita rasa masakan. Ada anggapan bahwa cita rasa makanan yang di ulek dengan posisi jari telunjuk berada di depan dianggap kurang sedap dibandingkan mengulek dengan posisi jari telunjuk berada di samping. Mitos yang satu ini terdengar lumayan aneh dan jarang ada orang yang membahas mitos ini.
Meskipun mitos tersebut tidak terbukti secara ilmiah, masyarakat sekitar saya mempercayai mitos tersebut sejak lama karena memang sudah turun temurun dari dulu. Ketika seseorang sudah percaya dengan mitos tersebut, kemudian mengulek dengan posisi jari yang tidak disarankan, orang tersebut akan memiliki perasaan tidak percaya diri dan tidak yakin dengan masakannya. Dan benar, cita rasa masakannya akan berkurang.
Selain mitos tersebut, berikut ini adalah beberapa mitos lain mengenai teknik-teknik memasak:
1. Masak menggunakan kayu bakar memiliki rasa yang lebih enak daripada menggunakan kompor
Kelebihan dari memasak di tungku adalah tingkat kematangan dan aromanya. Kematangan masak dalam tungku jauh lebih baik daripada masak di kompor. Dari segi aroma, memasak menggunakan tungku memiliki aroma yang lebih menggugah selera. Aroma tersebut tercipta dari pembakaran kayunya. Beda jenis kayu, beda pula aroma yang dihasilkan. Sayangnya, proses pembakaran kayu menghasilkan asap yang membuat udara di rumah tercemar dan menimbulkan dampak buruk pada kesehatan, terutama kesehatan pernapasan dan kesehatan mata.
2. Memasak daging dengan sendok membuat daging menjadi empuk
Percaya tidak percaya, percobaan ini terbukti. Sendok yang dimasukkan ke dalam panci berisi daging yang sedang dimasak, menjadikan daging semakin empuk. Tetapi belum ada penelitian yang membuktikan bahwa benar atau salah sendok logam dapat mempengaruhi lunaknya daging ini. Kelunakan daging bisa saja disebabkan karena bantuan dari bumbu perendam seperti jahe yang bisa memecah kolagen pada daging yang membuat daging menjadi semakin empuk. Selain itu, memasak dengan api kecil dan waktu yang lama juga dapat memengaruhi tingkat kelunakan daging.
3. Orang menstruasi tidak boleh membuat tape ketan
Dalam proses pembuatan tape ketan, ada proses yang namanya peragian atau fermentasi. Ketika seseorang sedang menstruasi, seseorang tersebut dilarang untuk melakukan proses peragian, karena nanti hasilnya bisa gagal, baik dari teksturnya, warnanya, maupun rasanya. Dalam kepercayaan lain orang menstruasi juga tidak boleh membantu membungkus tape, karena alasan yang sama.
Itulah beberapa mitos mengenai pengolahan atau teknik dalam memasak. Mitos biasanya dipercaya karena diwariskan secara lisan dari keluarga atau orang terdekat masyarakat, sehingga mereka lebih yakin dan percaya. Pengalaman orang lain maupun pengalaman pribadi turut mempengaruhi kepercayaan seseorang. Tetapi bisa saja kepercayaan tersebut terjadi karena adanya sebuah sugesti.