Tantangan dari menggunakan dakwah sebagai alat komunikasi politik yaitu:
- Dapat mengubah fokus dakwah dan kredibilitas dakwah
Dakwah seharusnya menyebarkan ajaran agama dan nilai-nilai moral, namun seringkali berubah menjadi sarana kampanye politik. Hal ini dapat menyatukan tujuan dakwah secara keseluruhan dan menjadikan kepentingan politik lebih penting daripada kepentingan keagamaan, yang berisiko mengganggu integritas dakwah. Â Selain itu juga beresiko merusak kemurnian dan kredibilitas pesan dakwah. Hal ini karena orang-orang di sekitarnya mungkin ragu atau tidak percaya dengan apa yang disampaikan dalam dakwah.
- Terjadinya Konflik Â
Ketika dakwah digunakan untuk tujuan politik, kemungkinan munculnya konflik di kalangan umat Islam meningkat. Kelompok yang berbeda dapat mengusung agenda politik yang memperdebatkan satu sama lain, yang dapat mengancam persatuan umat. Dakwah politik dapat memperdalam perbedaan di antara komunitas Muslim sekaligus membantu memupuk persatuan.
- Tantangan Akuntabilitas
Terdapat masalah akuntabilitas ketika dakwah digunakan sebagai cara untuk berkomunikasi politik. Apakah tujuan utama dakwah adalah menyebarkan kebajikan, atau hanya untuk mendapatkan dukungan politik? Dalam hal ini, transparansi dan akuntabilitas para pelaku dakwah politik menjadi tantangan besar.
KesimpulanÂ
Dakwah yang digunakan sebagai alat komunikasi politik memiliki kekuatan dan tantangan. Dari sisi kekuatan dakwah dapat menjadi strategi untuk menyampaikan pesan politik kepada khalayak yang luas serta dapat meningkatkan citra politisi didepan masyarakat.Â
Hal ini dapat  menjadi peluang dalam  menarik  minat  serta  suara masyarakat yang didominasi beragama Islam.Â
Sedangkan dari sisi tantangan, jika dakwah digunakan untuk kampaye politik dapat memunculkan konflik dan resiko merusak kemurnian dan kredibilitas pesan dakwah serta muncul masalah transparansi dan akuntabilitas para pelaku dakwah politik.
Para pelaku politik yang menggunakan dakwah sebagai alat komunikasi harus bertanggung jawab sepenuhnya dan berhati -hati.Â
Para da'i dan pelaku politik harus sangat mengedepankan prinsip moralitas dan agama ketika mereka menggunakan dakwah untuk menyampaikan pesan politik. Mereka juga harus mampu menghindari politisasi agama secara berlebihan.Â
Kita sebagai masyarakat umum juga dituntun bersikap kritis dan evaluasi dalam menyikapi dakwah yang berbau politik. Â