Mohon tunggu...
Refi EmiliaSvetlana
Refi EmiliaSvetlana Mohon Tunggu... Lainnya - seseorang yang suka membaca

usaha tidak akan menghianati hasil

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Analisis Sosial Dari Kelompok Wikana Kepada Warga Di Daerah Ciracas Jakarta Timur Dan Warga Parung Kabupaten Bogor

4 Juni 2022   23:02 Diperbarui: 4 Juni 2022   23:19 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

     Analisis sosial merupakan usaha untuk menganalisis sesuatu keadaan atau masalah sosial secara objektif. Yang bermaksud agar kita mengetahui sejauh mana terjadi perubahan sosial, bagaimana institusi sosial yang menyebabkan masalah-masalah sosial, dan juga dampak sosial yang muncul akibat masalah sosial.

      Kelompok kami sudah melakukan analisis sosial kepada warga di dua daerah yang berbeda, yaitu Ciracas dan Parung. Analisis yang sudah kami lakukan pada kedua tempat yang berbeda tersebut berfokus pada tiga aspek utama yaitu aspek sosial, aspek ekonomi, dan aspek pendidikan.

     Untuk analisis yang pertama kami melakukan kegiatan analisis sosial pada keluarga Ibu Ester di daerah Ciracas. Keluarga Ibu Ester sendiri terdiri dari empat anggota keluarga yaitu Ibu Ester sendiri yang berusia 43 tahun, suaminya Nur Hadi berusia 45 tahun, anak yang pertama bernama Ragil berusia 14 tahun, dan anak kedua bernama Lati Januari berusia 6 tahun.

     Kemudian untuk analisis yang kedua kami melakukan kegiatan analisis sosial pada keluarga Ibu Eria Ayu di daerah Parung. Keluarga Ibu Eria Ayu sendiri terdiri dari enam anggota keluarga yaitu Ibu Eria sendiri berusia 40 tahun, suaminya Ali berusia 42 tahun, anak yang pertama bernama Raihan berusia 16 tahun, anak kedua Kesya berusia 12 tahun, anak ketiga Alifah berusia 7 tahun, dan anak yang terakhir najma berusia 5 tahun.

     Berdasarkan hasil analisis sosial yang sudah kami lakukan, terdapat beberapa perbedaan masalah yang signifikan. Berikut poin-poin hasil analisis sosial dari kelompok kami pada warga di dua tempat yang berbeda tersebut:

  • Aspek Sosial keluarga Ibu Ester
  1. Pernikahan sirih.
  2. keluarga Ibu Ester cenderung bersifat individualis dan sulit bersosialisasi dengan warga sekitar.
  3. Keluarga ibu Ester tidak turut aktif dalam mengikuti program-program yang diadakan oleh warga setempat.
  • Aspek Sosial Keluarga Ibu Eria 
  1. Ibu Eria turut ikut aktif dalam kegiatan yang diadakan warga setempat.
  2. Keluarga ibu Eria dapat bersosialisasi dengan baik di lingkungan sekitar.
  3. Anak ibu Eria yang pertama mulai terbawa arus pergaulan yang kurang sehat.
  • Aspek Ekonomi Keluarga Ibu Ester 
  1. Suaminya tidak memiliki penghasilan tetap.
  2. Keluarga ibu Ester tidak mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.
  3. Nominal pengeluaran untuk kebutuhan pokok keluarga ibu Ester lebih besar dibandingkan nominal pendapatan yang dihasilkan suaminya.
  • Aspek Ekonomi Keluarga Ibu Eria 
  1. Tidak mendapatkan program bantuan dari pemerintah (bansos).
  2. Pendapatan suami ibu Eria belum mencukupi biaya pendidikan anaknya.
  • Aspek Pendidikan Keluarga Ibu Ester  
  1. Ibu Ester tidak menyekolahkan anaknya karena terkendala administrasi.
  2. Ibu Ester berperan aktif membimbing anaknya dalam memberikan pembelajaran di rumah.
  • Aspek Pendidikan Keluarga Ibu Eria 
  1. Dua anak ibu Eria mendapatkan program bantuan dana pendidikan dari pemerintah.
  2. Ibu Eria masih memiliki kendala dalam memenuhi  pendidikan semua anaknya.
  3. pendidikan terakhir dari ibu Eria adalah SMP, sedangkan bapak Ali pendidikan terakhir nya adalah SD.

     Dari hasil analisis sosial yang telah kami jelaskan, bisa ditarik kesimpulan bahwa kedua keluarga tersebut memiliki permasalahan yang berbeda dari tiga aspek yang sudah ditentukan. Dimulai dari keluarga Ibu Ester itu sendiri yang bersifat individualisme dan berbanding terbalik dengan keluarga Ibu Eria yang cukup berperan aktif dalam bersosialisasi dengan warga sekitar.

     Lalu dari aspek ekonomi, dari kedua keluarga tersebut bisa dibilang memiliki kesamaan dalam hal kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokok karena tidak memiliki pendapatan yang ideal serta sama-sama tidak mendapatkan program bantuan dari pemerintah.

     Dan yang terakhir dari aspek pendidikan, kedua anak dari Ibu Ester tidak mendapatkan pendidikan formal sedangkan keempat anak Ibu Eria mendapatkan pendidikan formal serta juga mendapatkan bantuan dana pendidikan dari pemerintah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun