Ngawonggo, Tajinan, kab. Malang (01/09/2022) -- rempah merupakan bagian tanaman yang berasal dari bagian tumbuhan seperti batang, daun, kulit kayu, umbi, rimpang (rhizome), akar, biji, bunga atau bagian-bagian tubuh tumbuhan lainnya.Â
Sagian dari bagian tubuh tanaman tersebut mengandung senyawa fitokimia. Sejak lama penggunaannya dapat sebagai bahan jamu, bumbu, penguat cita rasa, pengharum dan pengawet makanan.Â
Dengan semakin meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai mengkonsumsi makanan dan minuman yang berbasis rempah-rempah saat ini mulai muncullah hidangan dalam wisata kuliner seperti wedang uwuh, sekoteng, bandrek, bajigur dan lainnya.
Wedang uwuh merupakan salah satu minuman tradisional yang kerap digunakan dalam pengobatan. Bahan yang digunakan dalam pembuatan wedang uwuh ini yakni jahe, kayu secang,bunga lawang, kapulaga, cengkeh, kayu manis, serai dan gula.Â
Dilansir dari kompas.com,, wedang uwuh dalam bahasa jawa mempunyai arti yang unik yang berarti "minuman" dan uwuh berarti "Sampah". Secara singkat minuman ini dijuluki sebagai minuman sampah. Adanya jahe dan kapulaga pada wedang uwuh dapat memberikan sensasi hangat pada tubuh.
Dengan penanaman rempah kapulaga dan lengkuas ini diharap masyarakat dapat memanfaatkan yakni sebagai bahan pembuatan wedang uwuh, jamu maupun yang lainnya.Â
Penanaman rempah ini dilakukan di sekitar atau tepi dari jalan setapak menuju ke lokasi tomboan. Kegiatan ini dilakukan oleh seluruh anggota dari kelompok 29 dan bersama dengan salah satu pengelolah situs, yakni mas Yasin. Penanaman dilakukan pada hari Jumat, 1 September 2022, dimulai sekitar pukul 13.00-14.15 WIB.
Dalam pelaksanaannya, bibit rempah kapulaga dan lengkuas dipesan melalui media online. Setelah bibit tersedia, perwakilan kelompok melakukan survey lokasi dan perijinan tempat penanaman di sekitar area tomboan kepada pihak pengelolah.Â