Dalam rangka mengembangkan potensi kewirausahaan yang ada di desa Kebongulo, Musuk, Boyolali, Mahasiswa KKN 114 UIN Sunan Kalijagan menjalankan tugas pengabdiannya kepada masyarakat dengan mengadakan program digitalisasi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dan pendampingan sertifikasi halal. Dilatarbelakangi oleh pesatnya arus globalisasi yang mampu menggerakan roda perekonomian, para pelaku UMKM berlomba-lomba untuk memperluas jangkauan pasar mereka, meningkatkan efisiensi operasional kerja, dan memperbaiki pelayanannya terhadap konsumen. Selain itu, sertifikasi halal menjadi bagian penting dalam merebut kepercayaan konsumen, kata halal sendiri menjadi penanda bahwa produk yang pelaku UMKM pasarkan itu aman dan memiliki kualitas terjamin. Di desa Kebongulo sendiri masih banyak pelaku UMKM yang belum berani mendaftarkan sertifikasi halal karena kurangnya kepercayaan diri, dengan adanya support dan pendampingan pelaku UMKM akan semakin maju.
Puji Syukur program ini disambut dengan baik oleh sejumlah pelaku UMKM dan di dukung oleh perangkat desa setempat, "Terimakasih banyak ya mas mbak KKN karena sudah bantu UMKM di desa Kebongulo terutama mengatasi kendala UMKM dalam pemasaran melalui sosial media, semoga nantinya dapat meningkatkan pemasaran pada UMKM yang dibantu," Ujar Bapak Sriyanto selaku KAUR desa Kebongulo. UMKM yang tergabung diantaranya adalah Produksi Jamur Makarti, Agung Bambu Furniture, Mie Ayam Mrajak, Bakso Barokah, Bubur Kacang Ijo Pak Kuat, Kerupuk Susu KWT (kelompok wanita tani). Tahap awal yang dilakukan adalah sosialisasi cara memperkuat pemasaran melalui digital market. Program digitalisasi dilakukan dengan cara membantu memasarkan produk UMKM melalui platfrom digital seperti Instagram dan Tik-Tok, membuat foto katalog produk, dan rebranding logo, salah satunya adalah logo milik KWT (kelompok wanita tani). Kemudian, mahasiswa memberikan rekomendasi dalam mengelola konten yang menarik di sosial media, tak lupa juga menyusun timeline yang tepat untuk peluncuran katalog produk.
Setelah sukses mendapatkan dukungan Tim KKN 114 Kebongulo melanjutkan perogram ke tahap pendampingan dan pendaftaran sertifikasi halal. Diawali dengan pengecekan berkas pengajuan dan pembuatan NIB (Nomor Induk Berusaha) bagi yang belum memiliki, penetapan nama produk, pelampiran keterangan bahan dan cara pengolahan produk, kemudian data tersebut diajukan ke BPJH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) sebagai pemenuhan syarat ketentuan. Pak Ali Murtopo selaku pemilik usaha Jamur Makarti mengatakan, "Kebetulan sekali dengan adanya program sertifikasi halal oleh KKN UIN Jogja ini dan dalam memberikan rekomendasi pada pengelolaan Marketing, khususnya di sosial media menurut saya sangat membantu. Karena dari beberapa usaha mungkin masih menganggap bahwa sertifikasi halal belum terlalu penting untuk UMKM khususnya di UMKM pengolahan pangan. Namun untuk kedepannya hal ini juga termasuk hal penting untuk memberikan kepercayaan pada masyarakat terhadap produk olahan pangan dengan adanya sertifikasi halal.," Ujar Pak Murtopo. " Sertifikasi halal sangat dibutuhkan untuk sebagai bukti bahwa usaha yang saya miliki benar-benar halal," Ujar Pak Kuat selaku pemilik usaha Bubur Kacang Ijo dan Bakso Barokah.
Dengan adanya program digitalisasi dan pendampingan sertifikasi halal ini, diharapkan para pelaku UMKM di Desa Kebongulo dapat semakin maju dan berkembang. Dukungan dari mahasiswa KKN UIN Sunan Kalijaga memberikan dorongan positif bagi UMKM untuk terus berinovasi, meningkatkan kualitas produk, serta memperluas pasar melalui digitalisasi dan jaminan halal. Program ini tidak hanya membantu UMKM dalam menghadapi tantangan global, tetapi juga menjadi kontribusi nyata atas pengabdian Mahasiswa di masyarakat Desa Kebongulo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H