Pemanfaatan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatakan Kemampuan Berbicara Siswa tentang Meminta dan Memberi Informasi Menggunakan Present Progressive Tense, Past Progressive Tense, dan Future Progressive Tense
Semenjak pandemi terjadi banyak sekali perubahan yang terjadi pada masyarakat dunia, mulai dari sektor kesehatan yang menjadi momok bagi kebanyakan orang agar tidak tertular sampai pendidikan yang proses pembelajarannya menjadi pembelajaran berbasis platform  dalam jaringan.  Ada berbagai macam platform pembelajaran daring  yang bisa digunakan oleh setiap sekolah baik itu swasta ataupun negeri, mulai dari tingkat TK sampai dengan perkuliahan. Penggunaan platform tersebut disesuaikan dengan kondisi dan keadaan siswa didik pada sekolah tersebut.Â
Pada kesempatan ini, Saya ingin berbagi pengalaman pembelajaran daring disekolah saya , yaitu SMP Al Azhar Syifa Budi Pekanbaru II,kami mengunakan platform Google Classroom untuk pembahasaan materi atau pemberian dan pengumpulan tugas secara asinkronus ataupun sinkronus dan juga menggunakan platform Zoom Cloud Meeting untuk penyampaian materi ajar secara sinkronus.Â
Dalam pembelajaran daring tentu akan ditemukan banyak kekurangan dan kelebihanya, maka dari itu seorang guru dituntut untuk  bisa menemukan metode yang tepat agar siswanya mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan oleh guru. Seorang guru pada mata pelajaran apapun tentu akan menemukan banyak tantangan dalam pembelajaran daring ini tentang bagaimana membuat siswa menjadi aktif dan tumbuh rasa ingin tahunya pada materi yang diajarkan oleh guru tersebut. Dalam mengatasi masalah pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris , metode Tanya jawab bisa mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran terutama pada KD.3.5 kelas IX semester 1 yakni tentang meminta dan memberikan informasi berbentuk Present Progressive tense,Past Progressive Tense dan Future Progressive tense. Proses tanya jawab bisa terjadi dalam beberapa tingkatan disetiap pertemuannya. Pada pertemuan Pertama proses bertanya lebih dominan dilakukan oleh guru kepada siswa, dan siswa cenderung hanya menjawab . Hal itu terjadi karena ini adalah awal dari pertemuan dan guru baru memulai proses pembelajran dengan menujukkan vidio pembelajaran dan juga PPT terkait  materi yang diajarkan, Nah bentuk pertanyaan  yang diberikan kepada siswa adalah pertanyaan - pertanyaan berbentuk HOTs yaitu Mengapa language features yang digunakan menjadi  seperti itu ,sehingga menuntut siswa untuk berfikir dan menganalisa beberapa kemungkinan jawabannya.  Pada pertemuan kedua guru bisa memodifikasi metode tanya jawab tersebut dengan mengadakan Tanya Jawab estafet/ bergilir, guru memulai dari dirinya sendiri bertanya kepada siswa tentang apa yang sedang dilakukannya saat ini ( Present Progressive tense) kemudian siswa yang ditujuk oleh guru menjawab,dan melanjutkan pertanyaan lainnya sampai semua siswa kebagian giliran dengan peraturan guru yang menentukan tenses apa yang digunakan pada tiap siswa. Lalu guru melanjutkan metode Tanya jawab dengan meminta siswa berpasangan dengan guru yang memilih pasangannnya dan melakuan percakapan terkait meminta dan memberikan informasi menggunakan Present Progressive, Past Progressive dan Future Progressive secara langsung.
Pada pertemuan ketiga ,proses tanya jawab memasuki tahapan yang lebih kompleks yaitu ,siswa diminta untuk membuat percakapan secara langsung dengan kata kerja yang sudah disedikan oleh guru dan pasanngannya pun ditujuk oleh guru. Tentu saja ketika meminta siswa melakukan penilaian keterampilan berbicara tersebut,guru harus memberikan instruksi yang jelas atas apa yang harus dilakukan siswa. Guru juga harus menyampaikan rubrik penilaian berbicara yang akan dinilai oleh guru tersebut yakni pada aspek ,pengucapan, tata bahasa, kosa kata, pemahaman, dan kelancaran dan rentang nilai dimulai dari 1 sampai 5.
Setelah metode itu diterapkan secara bertahap sudah tampak kemajuan dari awal pertemuan sampai pertemuan ketiga dalam hal kemampuan berbicara meminta dan memberi informasi terkait Present Progressive, Past Progressive dan Future Progressive , dan siswa sudah semakin paham dengan materi yang diajarkan. Dengan demikian tujuan pembelajaran sudah tercapai. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan perolehan nilai siswa dan juga kemampuan siswa melakukan peer-correcting tentang materi yang diajarkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H