Sinopsis
Aruna dan Lidahnya bercerita tentang Aruna (Dian Sastrowardoyo), seorang ahli epidemiologi yang ditugaskan oleh kantornya untuk meneliti sebuah kasus flu burung di beberapa daerah yang ada di Jawa Timur dan Kalimantan. Dalam perjalanan investigasinya Aruna ditemani oleh dua orang sahabatnya, yaitu Bono (Nicholas Saputra) dan Nadezhda (Hannah Al Rashid). Bono adalah seorang chef, yang dimana ia dituntut untuk kreatif dalam mencipatkan berbagai menu makanan. Sedangkan Nadezhda merupakan seorang kritikus kuliner yang sedang menulis buku masakan. Mereka bertiga bertekat untuk melakukan investigasi bersama ke berbagai kota, sembari mencicipi kuliner dari berbagai kota yang mereka datangi. Menurut Aruna yang punya hobi pada bidang kulineran, hal ini merupakan kesempatan emas. Â Tapi tak mudah bagi Aruna untuk memberi penilaian enak pada suatu masakan. Oleh karena itu, Aruna perlu penyegaran diri dengan cara mencicipi berbagai rasa makanan.Dalam perjalanan invesitagasinya, Aruna bertemu dengan seorang pria bernama Farish (Oka Antara) yang merupakan mantan teman kantornya. Di tengah pekerjaannya, kecurigaan Aruna mulai muncul lantaran adanya ketidaksesuaian antara data kantor pusat dengan data lapangan. Situasi semakin panas dikala Farish meminta Aruna untuk tetap melanjutkan tugasnya.
KelebihanÂ
Film Aruna dan Lidahnya menawarkan sejumlah kelebihan yang menjadikannya karya yang menarik dan memikat. Salah satu keunggulan utama dari film ini adalah kemampuannya dalam menggambarkan keanekaragaman kuliner Indonesia dengan cara yang sangat memikat dan dikemas secara ciamik. Melalui perjalanan kuliner yang dilakukan oleh tokoh utamanya, film ini tidak hanya memperkenalkan berbagai jenis makanan tradisional, tetapi juga menyajikan latar belakang budaya yang kaya di balik setiap hidangan. Selain itu, film ini dibalut dengan alur cerita yang seru dan karakter-karakter yang kuat, yang menambah kedalaman dan makna pada pengalaman menonton. Sinematografi yang indah dan penggunaan musik yang tepat juga memperkuat suasana, menciptakan pengalaman yang menyeluruh dan memuaskan bagi penonton.
Kelemahan
Meskipun Aruna dan Lidahnya memiliki banyak kelebihan, film ini juga tidak lepas dari beberapa kelemahan. Salah satu kelemahan utama adalah tempo cerita yang kadang terasa lambat, terutama di bagian-bagian yang fokus pada eksplorasi kuliner tanpa banyak perkembangan plot. Ini bisa membuat sebagian penonton merasa kurang terlibat atau tertarik dengan alur cerita. Selain itu, karakter-karakter dalam film ini, meskipun memiliki potensi yang besar, terkadang tampak kurang berkembang atau kurang mendalam, sehingga interaksi dan dinamika antar karakter tidak selalu terasa kuat atau berkesan. Beberapa aspek naratif dan emosional bisa terasa agak klise atau terduga, yang mengurangi dampak dramatis dari keseluruhan cerita.
Pesan dan Opini Pribadi
Pesan utama yang terkandung dalam film Aruna dan Lidahnya adalah pentingnya menghargai dan memahami kekayaan budaya serta keragaman kuliner sebagai bagian dari identitas kita sebagai bangsa Indonesia. Film ini mengajarkan bahwa setiap hidangan tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga sebuah cerita yang mencerminkan sejarah, tradisi, dan nilai-nilai yang mendalam dari suatu daerah. Melalui perjalanan kuliner Aruna, penonton diajak untuk lebih peka terhadap keunikan budaya lokal dan menjalin hubungan yang lebih dalam dengan makanan sebagai jembatan untuk memahami dan menghormati keberagaman. Selain itu, film ini juga menyampaikan bahwa pencarian jati diri dan makna hidup seringkali dapat ditemukan dalam hal-hal kecil dan sederhana di sekitar kita, seperti dalam pengalaman berbagi makanan dengan orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H