Mohon tunggu...
Refa Zendrato
Refa Zendrato Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang sedang menempuh studi di jurusan Pendidikan Sejarah. Gemar untuk belajar dan bersantai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Perkembangan Militer di Indonesia

2 Mei 2023   03:47 Diperbarui: 3 Juli 2023   05:40 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

LATAR BELAKANG

Militer merupakan sebuah unsur yang penting dalam bidang keamanan negara. Dengan adanya angkatan bersenjata di suatu negara, maka negara tersebut menjadi dapat menangkal setiap bentuk ancaman militer dari dalam dan luar negeri serta menjaga keselamatan, keutuhan, dan kedaulatan negara tersebut. Indonesia sendiri memiliki kekuatan militer utama yaitu TNI dan Polri. Artikel ini akan membahas mengenai sejarah perkembangan militer di Indonesia dan termasuk bagaimana kelahiran Tentara Nasional Indonesia (TNI).

 MILITER PADA MASA SEBELUM INDONESIA MERDEKA

Sebelum Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, terdapat dua institusi militer yang pernah ada dan memiliki pengaruh besar terhadap militer di Indonesia nantinya. Kedua Institusi militer tersebut ialah KNIL dan PETA. KNIL adalah institusi militer bentukan pemerintahan Hindia Belanda. Tentara KNIL dikatakan memiliki kemampuan militer yang mumpuni karena lamanya masa pendidikan institusi tersebut. 

KNIL juga memiliki jiwa organisasi yang baik, karena mereka cukup solid dalam wadah KNIL itu sendiri. Namun disamping semua keahlian yang dimiliki oleh eks-tentara KNIL tersebut mereka juga memiliki sejumlah kelemahan. Beberapa kelemahan KNIL yang patut dicatat adalah mereka umumnya tercerai-berai, bukan sebuah rahasia lagi salah satu buronan yang paling dicari oleh Jepang selain warga kulit putih adalah mereka yang merupakan mantan tentara KNIL (walaupun nanti ada pengecualian, mantan tentara KNIL pribumi akan dilebur dalam organisasi semi-militer Jepang, atau paling tidak jadi pengajar pendamping). 

Sumber foto : https://tirto.id/hari-raya-imlek-sejarah-orang-orang-tionghoa-di-knil-dfQo
Sumber foto : https://tirto.id/hari-raya-imlek-sejarah-orang-orang-tionghoa-di-knil-dfQo

Tapi KNIL tidak semuanya buruk, setidaknya beberapa anggota KNIL kemudian bagian dari manajemen puncak kemudian tentara Indonesia. Ada dua nama memiliki jasa terkait itu, Urip Sumoharjo dan Didi Kartasasmita Nilai kehidupan yang terakhir adalah Mayor (pangkat tertinggi Pribumi KNIL) memiliki informasi yang baik organisasi yang baik dan itu Menjadi pemecah masalah dalam organisasi kemudian tentara Indonesia. Sementara itu, Diddy lebih politis Dia mungkin dekat dengan Otto Iskandarinata. apa yang akan mempengaruhi Pembentukan BKR dalam Sidang PPKI III. Melayani Hal lain yang mereka lakukan adalah kapan mereka berhasil meyakinkan mantan KNIL lainnya untuk bergabung Tentara Indonesia dibanding kembali dengan Unit KNIL Belanda yang datang tidak jauh setelah Agustus 1945.

 Institusi kedua yang juga berperan dalam militer di Indonesia pada masa sebelum kemerdekaan ialah PETA (Pembela Tanah Air). PETA dibentuk sekitar tahun 1943, dengan cikal-bakal pendidikannya yaitu diwilayah Tanggerang. Pendidikan militer ala PETA secara garis besar dikatakan keras, karena disana diajarkan disiplin yang penuh layaknya seorang tentara dan penuh dengan hukuman jika melanggar satu saja peraturan atau latihan (Lubis, 2005:77-78). Sama halnya dengan KNIL, PETA juga memiliki beberapa keunggulan dan juga kekurangan. Beberapa hal yang bisa diajukan sebagai keunggulan PETA adalah mereka muda, kuat dan enerjik. Hal ini berkenaan dengan segi fisik karena memang yang menjadi syarat untuk menjadi anggota PETA adalah berumur muda. Selain itu mereka juga punya hubungan yang baik antara atasan dan bawahan 

sumber foto : https://tirto.id/sejarah-latar-belakang-pembentukan-peta-dan-tujuannya-goZL
sumber foto : https://tirto.id/sejarah-latar-belakang-pembentukan-peta-dan-tujuannya-goZL

Namun para tentara PETA hampir semuanya memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh Sukarno yang mengajarkan pelajaran mengenai nasionalisme. Awalnya Sukarno hanya diberikan tugas untuk menanamkan semangat anti-barat kepada anggota personil PETA namun dalam pidatonya tersirat nilai-nilai nasionalisme, hal inilah yang dipahami oleh sebagian besar personil PETA. Kegiatan Sukarno ini belakangan akhirnya terendus oleh petinggi militer Jepang, yang mengakibatkan dia tidak terlalu terlibat kembali dalam pengorganisasian PETA selanjutnya. Selain itu, diperkirakan jumlah tentara PETA mencapai angka 120.000 personil pada pertengahan 1945, dan ini menjadi tulang punggung personil tentara Indonesia nantinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun