Kebijakan moneter Indonesia berfokus pada menjaga stabilitas harga di tengah tantangan global yang kompleks. Bank Indonesia (BI) berkomitmen untuk mempertahankan suku bunga, stabilitas nilai tukar rupiah, dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan makroprudensial yang longgar.
Stabilitas harga merupakan pilar penting dalam mencapai stabilitas ekonomi berkelanjutan di Indonesia. Bank Indonesia (BI) memiliki mandat untuk menjaga stabilitas harga melalui kebijakan moneter. Namun, dinamika global yang kompleks, seperti volatilitas pasar keuangan, fluktuasi harga komoditas, dan perang dagang, menuntut BI untuk merumuskan kebijakan moneter yang responsif dan adaptif.
Penelitian ini menganalisis efektivitas kebijakan moneter BI dalam menjaga stabilitas harga di tengah tantangan global. Tujuannya meliputi: menganalisis instrumen kebijakan moneter BI dalam merespon fluktuasi harga komoditas, ketidakpastian geopolitik, dan dinamika ekonomi domestik; mengevaluasi efektivitas instrumen kebijakan moneter BI, seperti suku bunga acuan, operasi pasar terbuka, dan kebijakan makroprudensial, dalam mencapai tujuan stabilitas harga; dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan efektivitas kebijakan moneter BI dalam menjaga stabilitas harga di masa mendatang.Â
Penelitian ini diharapkan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang kebijakan moneter BI dalam konteks global, serta menyediakan bahan pertimbangan bagi BI untuk merumuskan strategi yang lebih efektif. Hasilnya juga dapat memberikan masukan bagi pemangku kepentingan, seperti pemerintah dan pelaku ekonomi, dalam memahami dinamika kebijakan moneter dan perannya dalam ekonomi Indonesia.
Tinjauan pustaka mengenai kebijakan moneter meliputi teori-teori seperti teori kuantitas uang, teori suku bunga, dan teori ekspektasi. Teori kuantitas uang mengaitkan jumlah uang beredar dengan tingkat harga, sementara teori suku bunga membahas pengaruh suku bunga terhadap investasi dan konsumsi, yang berdampak pada tingkat harga. Teori ekspektasi menekankan peran ekspektasi inflasi dalam perilaku ekonomi dan efektivitas kebijakan moneter.Â
Studi empiris sebelumnya, seperti penelitian Anggraeni & Srihadi (2020) tentang "Dampak Kebijakan Moneter terhadap Stabilitas Harga di Indonesia", menunjukkan bahwa kebijakan moneter BI memiliki dampak signifikan terhadap tingkat inflasi. Â Penelitian Hartawan (2019) tentang "Pengaruh Instrumen Kebijakan Moneter terhadap Stabilitas Ekonomi di Indonesia" juga menemukan bahwa instrumen seperti suku bunga acuan dan operasi pasar terbuka berpengaruh terhadap stabilitas ekonomi. Juhro & Iyke (2020) dalam penelitian mereka tentang "Monetary Policy and Financial Conditions in Indonesia" menganalisis efektivitas kebijakan moneter BI dalam mengelola kondisi keuangan di Indonesia.
Kebijakan moneter BI berperan penting dalam menjaga stabilitas harga dan nilai tukar rupiah. BI berhasil menurunkan inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, meskipun menghadapi tantangan global seperti fluktuasi harga komoditas, ketidakpastian geopolitik, dan dinamika ekonomi domestik.
Efektivitas instrumen kebijakan moneter, seperti BI Rate, telah terbukti dalam mempengaruhi tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Operasi pasar terbuka juga berperan penting dalam mengatur likuiditas di pasar uang dan suku bunga. Cadangan devisa yang memadai membantu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Namun, tantangan global seperti fluktuasi harga komoditas dan ketidakpastian geopolitik memberikan tekanan pada kebijakan moneter. BI perlu menyesuaikan strategi dengan mempertimbangkan dampak fluktuasi harga komoditas dan ketidakpastian geopolitik terhadap perekonomian Indonesia. Dinamika ekonomi domestik, seperti pertumbuhan ekonomi, konsumsi, dan investasi, juga perlu dipertimbangkan dalam merumuskan kebijakan moneter. berikut strategi Bank Indonesia dalam Menjaga Stabilitas Harga di Tengah Tantangan Global.
Strategi Bank Indonesia :