Mohon tunggu...
Refani Inadiah Ascuci
Refani Inadiah Ascuci Mohon Tunggu... Mahasiswa - English Education Student

Hi, I'm Refani, an English Education student with a passion for writing. I believe that writing can broaden horizons and foster deeper understanding. I always looking for opportunities to improve my skills and contribute through interesting narratives.

Selanjutnya

Tutup

Money

Bank Indonesia Jaga Stabilitas Harga di Tengah Gejolak Global

28 Januari 2025   20:16 Diperbarui: 28 Januari 2025   20:16 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo bank Indonesia (sumber: https://www.bi.go.id/id/default.aspx)

Bank Indonesia (BI) terus berupaya menjaga stabilitas harga di tengah gejolak ekonomi global yang tak menentu.  Fluktuasi harga komoditas, ketidakpastian geopolitik, dan dinamika ekonomi domestik menjadi tantangan besar yang dihadapi.  Namun, BI menegaskan komitmennya untuk mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah, mengendalikan inflasi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Strategi yang dijalankan BI bersifat multi-faceted. Pertama, pengawasan inflasi dilakukan secara ketat. BI memonitor perkembangan inflasi secara cermat dan memprediksi perubahan harga untuk mengambil keputusan kebijakan moneter yang tepat dan responsif. Hal ini memungkinkan BI untuk melakukan penyesuaian kebijakan secara proaktif, mencegah inflasi melesat di luar target.

BI aktif menggunakan instrumen kebijakan moneter. Penyesuaian suku bunga acuan (BI Rate), operasi pasar terbuka untuk mengatur likuiditas, dan pengaturan cadangan bank menjadi kunci dalam mengendalikan inflasi. Dengan mengelola suku bunga dan likuiditas, BI dapat mempengaruhi tingkat investasi dan konsumsi, sehingga inflasi dapat diredam.

Pengelolaan nilai tukar rupiah dilakukan dengan hati-hati. BI melakukan intervensi di pasar valuta asing bila diperlukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Stabilitas nilai tukar ini penting untuk menjaga harga impor tetap terkendali dan mencegah tekanan inflasi dari luar negeri.

Koordinasi yang erat dengan pemerintah menjadi kunci keberhasilan. BI bekerja sama dengan pemerintah untuk menyelaraskan kebijakan moneter dan fiskal. Sinkronisasi kebijakan ini memastikan bahwa upaya pengendalian inflasi berjalan efektif dan terintegrasi.

BI juga terus berupaya meningkatkan efisiensi sistem pembayaran. Sistem pembayaran yang efisien dapat mengurangi biaya transaksi dan berkontribusi pada stabilitas harga secara keseluruhan.

Hasil dari strategi ini cukup membanggakan. BI berhasil menjaga inflasi dalam kisaran target 3-4% per tahun, mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah, meningkatkan kepercayaan investor, dan menjaga perekonomian nasional tetap stabil.

Namun, tantangan ke depan masih berat. BI menyadari bahwa dinamika global yang kompleks membutuhkan strategi yang adaptif dan responsif. Koordinasi yang lebih erat antara BI dan pemerintah, serta pengembangan instrumen kebijakan moneter yang inovatif, akan terus menjadi fokus utama untuk menghadapi tantangan global dan menjaga stabilitas ekonomi Indonesia di masa mendatang.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun