Mohon tunggu...
Repan Efendi
Repan Efendi Mohon Tunggu... -

Belajar, Berjuang, Melukis Jejak dengan Kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Terngiang-ngiang

26 Maret 2019   14:37 Diperbarui: 26 Maret 2019   15:11 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Masih terngiang-ngiang ditelinga penulis suara para siswa ketika masih menjadi guru. Suara itu begitu jelas dan seperti tiada akan pernah terlupakan. Suara-suara itu seringkali menghantui penulis akan kerinduan menjadi seorang guru. Kerinduan untuk bersua dan bersuka cita bersama para siswa. Belajar bersama, bernyanyi, bermain tepuk, saling tertawa, gurau dan sebagainya.

Ada beberapa suara gemuruh siswa yang sejauh ini masih terkenang dalam memori penulis. Sebagai guru Mapel (Mata Pelajaran), penulis mengajar mulai kelas I sampai VI. Suara itu tiada sama kharakter antara kelas yang satu dengan yang lain. Sebagian menyeru, Pak Repan, Pak Repan, Pak Repan! Ini seringkali diserukan oleh para siswa yang pada hari itu jam pelajarannya adalah jampel penulis sambil bertepuk tangan. Seruan ini kadang dilakukan saat penulis datang hendak menuju ruang guru dan melewati kelas tersebut. Disamping itu kadang juga diserukan saat penulis menuju kelas yang bersangkutan.

Seruan lain adalah sambil tepuk tangan siswa kompak berkata "cerita, cerita, cerita"! Umumnya ini diserukan siswa ketika penulis sudah masuk ke dalam kelas atau saat penulis akan memulai mengajar.

Horeeeee....! Atau yeeeee....! Juga sering penulis dengar ketika penulis membuka pintu kelas dan berjalan menuju meja guru. Adapula suara, walaupun tidak kompak satu kelas seruan, layar, layar, layar! Seruan layar dimaksudkan saat siswa ingin penulis menggunakan media proyektor dalam pembelajaran.

Adapula yang sekedar mengepalkan tangan sambil berucap, yes! Ekspresi ini dilakukan beberapa orang saja dan tiada keras.

Adapula suara yang juga masih terdengar jelas di telinga penulis yaitu ungkapan beberapa siswa,  gambar Pak! Hal ini dimaksudkan siswa meminta untuk menggambarkan alur cerita yang penulis sampaikan.

Kadang pula secara tiba-tiba siswa reflek berucap, aduh....! Kaget aku! Sambil memegang dadanya. Hal ini biasanya terjadi jika penulis berhasil membuat kaget karena suara atau gerakan yang mengagetkan dalam proses pembelajaran. 

Sebagian siswa kadang juga menyatakan, Pak Repan bohong, katanya mau cerita, kemarin tidak masuk!. Sambil pegang lengan penulis. Biasanya hal ini dilakukan siswa diluar kelas. Atau kata Pak Repan bohong, katanya mau putar layar, kemarin tidak masuk!

Dari beberapa seruan siswa tersebut ada beberapa hal yang seringkali membuat galau penulis waktu itu. Pertama, penulis merasa tidak enak hati kepada guru lain, apalagi jika pembelajaran di tetangga kelas sedang berlangsung. Penulis merasa hal ini akan menganggu pembelajaran. Kedua, penulis juga tidak enak hati jika hal ini dilakukan siswa pada saat guru kelas keluar dan penulis masuk. Awalnya hening, sepi menjadi ramai. Seperti ada sesuatu yang tidak mengenakkan. Seperti gimana gitu lho....

Suara-suara dan kegalauan itu begitu jelas dan nampak waktu itu. Namun hal itu sekarang sudah tidak pernah penulis rasakan. Semuanya sudah menjauh. Semua tinggal kenangan. Entah, kenangan manis atau pahit. Senangnya menjadi guru. Bahagianya menjadi guru. Jadi rindu siswa, rindu kelas, rindu mengajar. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun