Mohon tunggu...
Ida Ls
Ida Ls Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya membaca dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Media Sosial dalam Pengubah Pandangan Publik terhadap Isu Kesehatan

21 Agustus 2024   07:03 Diperbarui: 21 Agustus 2024   07:04 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peran Media sosial dalam mengubah pandangan publik terhadap isu kesehatan mental

Dalam beberapa tahun terakhir, isu kesehatan mental mulai mendapatkan banyak perhatian secara global. Kesehatan mental sendiri merupakan aspek penting dalam mencapai kesejahteraan yang menyeluruh. Hal ini berarti kesehatan mental mempunyai pengaruh terhadap fisik seseorang dan juga terhadap produktivitas seseorang. Kondisi kesehatan mental yang optimal adalah saat pikiran merasa damai dan rileks, sehingga memungkinkan untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar, Seseorang yang bermental sehat dapat menggunakan kemampuan atau potensi dirinya secara maksimal dalam menghadapi tantangan hidup, serta menjalin hubungan positif dengan orang lain (Izzati Septia et al., 2023).

              Menurut data dari ourbetterworld.org, sekitar sembilan juta orang di Indonesia, atau sekitar 3,7% dari populasi, menderita depresi. Setiap jam, seseorang di Indonesia mengakhiri hidup dengan bunuh diri. Sebanyak enam belas juta orang, atau sekitar 6% dari mereka yang berusia 15 tahun ke atas, telah menunjukkan gejala kecemasan atau depresi. Sekitar 400.000 orang, atau sekitar 1,72%, hidup dengan penyakit mental yang lebih parah, seperti psikosis. Sekitar 19% remaja di Indonesia pernah memikirkan untuk bunuh diri, dan 45% di antaranya mengakui melakukan tindakan menyakiti diri sendiri. Meskipun Indonesia memiliki jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, yaitu sekitar 270 juta orang, namun hanya memiliki sekitar 800 psikiater (sekitar 0,3 psikiater per 100.000 orang), 450 psikolog, dan 48 fasilitas kesehatan mental. Dalam masyarakat modern yang semakin terhubung secara digital, peran media sosial menjadi sangat signifikan dalam membentuk pandangan dan sikap terhadap masalah kesehatan mental. Salah satu platform media sosial yang populer adalah TikTok, yang kini telah menjadi salah satu wadah bagi berbagai narasi dan konten terkait kesehatan mental.

Salah satunya akun TikTok @yovania aj yang telah menarik perhatian publik melalui konten-kontennya yang terkait dengan isu-isu kesehatan mental. Dengan jangkauan dan pengikut yang luas, akunnya memiliki potensi besar untuk mempengaruhi cara pandang masyarakat terhadap kesehatan mental. Yovania Asyifa Jami, atau yang dikenal dengan akun @yovania_aj, adalah seorang penyintas gangguan jiwa yang dimana dia aktif di dalam media sosial TikTok dengan lebih dari 92 ribu pengikut. Yova menggunakan platform TikTok untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental dengan berbagi konten dengan tujuan untuk membantu orang lain yang juga mengalami gangguan jiwa agar dapat bertahan dan menerima diri mereka sendiri. Yova sendiri mengalami gangguan kesehatan mental Bipolar di tahun 2018 yang membuatnya dijauhi teman-temannya dan harus menjalani masa perawatan hingga pemulihan selama tiga bulan (cnnindonesia.com).

Setelah mengatasi gangguan jiwa, Yova kembali fokus mengejar studinya hingga selesai. Pengalaman Yova menunjukkan bahwa pemulihan dari gangguan jiwa memungkinkan seseorang untuk hidup normal kembali. Melalui akunnya, Yova berbagi pengalaman tentang masa pemulihannya di rumah sakit jiwa, yang secara perlahan mengubah pandangan masyarakat terhadap pentingnya kesehatan mental dan cara untuk mencegah gangguan tersebut muncul. Kini, terutama di kalangan generasi Z, semakin banyak orang yang berani membicarakan isu-isu kesehatan mental (Prasaraya Dyah Satwika).

Daftar Pustaka

CNN Indonesia. (2023). Yovania Asyifa Sempat Dijauhi Teman karena Idap Gangguan Bipolar. di akses pada 24 Juni 2024

Ourbetterworld.org. (2019). Mental Health in Asia: The Numbers. di akses pada 23 Juni 2024)

Izzati Septia, N., Kamal, N., & Kesehatan Banjarmasin, P. (2023), KESEHATAN MENTAL DAN KETENANGAN JIWA KAJIAN PSIKOLOGI AGAMA. In JIS: JOURNAL ISLAMIC STUDIES Tahun 2023 (Vol. 1)

Prasaraya Dyah Satwika. (2024). Peran Tiktok @yovania_aj dalam Mengubah Pandangan Isu Kesehatan Mental

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun